Notification

×

Iklan

Iklan

Kuasa Hukum Geram: Ammar Zoni Diperlakukan Seperti Teroris Saat Dipindah ke Nusakambangan

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 15.27 WIB Last Updated 2025-10-18T08:32:49Z

Foto, pesinetron dan model, Ammar Zoni (mata tertutup kain hitam) dibawa menuju Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.


Queensha.id - Jakarta,


Kasus narkoba yang kembali menjerat aktor sinetron Ammar Zoni kini memantik gelombang kritik baru. Bukan hanya soal dugaan penyalahgunaan narkotika, tetapi juga mengenai perlakuan aparat saat pemindahan Ammar ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah yang dinilai berlebihan dan melanggar prinsip kemanusiaan.


Kuasa hukum Ammar, Jon Mathias, menyuarakan kemarahannya atas cara pihak berwenang memperlakukan kliennya. Ia menyebut Ammar dipindahkan dengan tangan dirantai dan wajah ditutup kain hitam, layaknya tahanan teroris kelas berat.


“Klien saya ini baru tahap dugaan, tapi diperlakukan seakan sudah bersalah. Mana asas praduga tak bersalahnya?” tegas Jon saat diwawancarai, Sabtu (18/10/2025).


Menurut Jon, tindakan tersebut tidak hanya mencederai prinsip hukum, tetapi juga mengandung unsur intimidasi terhadap Ammar. Ia menduga ada upaya agar sang aktor tidak bisa leluasa berbicara dalam proses hukum berikutnya.


Tak berhenti di situ, Jon juga menyinggung ketimpangan perlakuan hukum di Indonesia. Ia menyoroti perbedaan mencolok antara penanganan kasus narkoba dan korupsi.


“Koruptor triliunan masih bisa nyanyi-nyanyi di penjara, tapi Ammar yang cuma tersangka malah diborgol dan ditutup matanya. Di mana keadilannya?” ujarnya dengan nada tajam.


Kritik tersebut sontak menarik perhatian publik dan memicu perdebatan luas di media sosial. Banyak warganet mempertanyakan standar ganda dalam penegakan hukum, di mana pelaku kasus narkoba kerap diperlakukan keras, sementara pelaku korupsi justru tampak “dimanjakan”.


Hingga berita ini diturunkan, Ammar Zoni masih berstatus sebagai terduga dalam kasus narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan. Pihak kuasa hukum menegaskan bahwa semua proses hukum seharusnya menjunjung tinggi hak asasi manusia dan asas praduga tak bersalah.


Jon Mathias berharap publik tidak terburu-buru menghakimi Ammar sebelum pengadilan memutuskan bersalah atau tidaknya sang aktor.


“Setiap warga negara, termasuk Ammar, berhak diperlakukan secara manusiawi. Hukum harus adil, bukan hanya tegas terhadap yang lemah,” pungkasnya.


***

×
Berita Terbaru Update