| Foto, Lala Widy. | 
Queensha.id - Sidoarjo,
Di tengah persaingan ketat dunia musik dangdut Indonesia, nama Lala Widy menjadi salah satu yang terus mencuri perhatian publik. Penyanyi kelahiran 3 Februari 1996 ini dikenal bukan hanya karena suaranya yang merdu dan khas, tetapi juga karena penampilannya yang kerap mengundang pro dan kontra di kalangan warganet.
Lala Widy adalah sosok penyanyi dangdut, pencipta lagu, presenter, sekaligus model yang sukses meniti karier dari panggung ke panggung kecil hingga layar televisi nasional. Ia mulai bernyanyi sejak duduk di bangku kelas 4 SD, tampil dalam berbagai acara warga seperti tasyakuran, hajatan, dan pentas seni daerah.
Bakat serta ketekunannya membawa Lala menembus dunia hiburan Tanah Air. Ia beberapa kali tampil di acara televisi besar seperti Liga Dangdut Indonesia (Indosiar) dan program musik dangdut lainnya. Dari panggung lokal menuju nasional, Lala membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing di industri hiburan yang penuh dinamika.

Foto, Lala Widy. 
Dari Panggung Desa ke Trending YouTube
Nama Lala Widy semakin dikenal luas ketika ia merilis sejumlah lagu yang sukses di berbagai platform digital, khususnya YouTube. Lagu-lagunya seperti “Bidadari Cinta,” “Rembulan Malam,” “Setia untuk Selamanya,” “Cinta Bilang Cinta,” hingga “Widodari” mendapat sambutan hangat dari para penggemar musik dangdut koplo.
Namun puncak popularitasnya terjadi pada September 2021, ketika ia meluncurkan lagu solo berjudul “PPKM (Pelan-pelan Kamu Menghilang)”. Lagu tersebut viral dan memperkuat posisi Lala sebagai salah satu penyanyi dangdut muda dengan basis penggemar digital yang besar. Ia juga mulai bereksperimen membawakan lagu-lagu berbahasa Indonesia dan bahkan berbahasa Inggris seperti “And I Hope”, memperluas jangkauan pendengarnya di luar pasar lokal Jawa.
Citra, Gaya, dan Kritik Publik
Meski sukses di jalur musik, perjalanan karier Lala tak lepas dari sorotan tajam warganet. Ia kerap menuai kontroversi karena gaya berbusananya di atas panggung yang dinilai sebagian pihak terlalu terbuka.
Lala sering tampil dengan pakaian panggung yang dianggap “berani” dibanding rekan-rekan seprofesinya seperti Difarina Indra, Arlida Putri, atau Tasya Rosmala. Tak jarang, fotonya saat tampil dengan pakaian minim namun mengenakan kerudung di kepala menuai cibiran.
Salah satu komentar yang ramai di media sosial berbunyi, “Pakai kerudung kok bawahnya terbuka?” yang menggambarkan dilema publik terhadap perpaduan antara nilai budaya dan ekspresi artistik yang ditampilkan sang penyanyi.
Namun, bagi sebagian penggemar, gaya Lala justru dianggap sebagai bentuk keberanian dan ekspresi seni yang sah dalam dunia hiburan modern. “Lala itu punya karakter. Tidak semua penyanyi berani tampil dengan ciri khas seperti dia,” tulis salah satu penggemar di kolom komentar akun media sosialnya.
Sosok di Balik Sorotan
Di balik gemerlap panggung dan sorotan kamera, kehidupan pribadi Lala Widy juga tak luput dari perhatian publik. Ia diketahui memiliki seorang anak bernama Syahdu Nazwa Mutia. Meski demikian, Lala jarang mengumbar kehidupan keluarganya di media dan memilih fokus pada karier musiknya.
Beberapa sumber menyebut Lala adalah seorang ibu tunggal, namun ia tetap konsisten meniti karier dengan profesionalisme tinggi. Keteguhannya dalam menjaga eksistensi di tengah komentar negatif menjadikannya salah satu sosok perempuan tangguh di dunia hiburan dangdut masa kini.
Berkarya di Tengah Sorotan
Lala Widy adalah cerminan dari bagaimana dunia hiburan dangdut terus berevolusi. Ia mewakili generasi baru penyanyi dangdut yang berani berekspresi, menembus batas stigma, namun tetap berpegang pada karya.
Popularitasnya di dunia digital membuktikan bahwa musik dangdut tak pernah kehilangan tempat di hati masyarakat, sekalipun dikemas dengan gaya modern dan sentuhan kontroversial. Di antara kritik dan pujian, Lala Widy terus melangkah hingga mengalir seperti suara musiknya yang merdu, menggetarkan, dan tak mudah dilupakan.
***
(Queensha Jepara – 30 Oktober 2025)
 
