| Foto, Niken Hayumi Prameswari. |
Queensha.id - Kediri, Jawa Timur,
Nama Niken Hayumi Prameswari atau yang lebih dikenal sebagai Niken Salindry kini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia musik Indonesia. Gadis muda asal Kediri, Jawa Timur, itu sukses mencuri perhatian publik lewat kepiawaiannya menyanyikan lagu-lagu campursari dan dangdut dengan suara khas dan pembawaan yang memikat.
Lahir pada 29 Juni 2008, Niken saat ini baru berusia 17 tahun dan masih duduk di kelas 9 SMPN 6 Kota Kediri. Namun, di balik usianya yang muda, perjalanan kariernya di dunia musik sudah berlangsung sejak usia dua tahun — menjadikannya salah satu sinden cilik paling berpengaruh di Indonesia.
Awal Karier dari Panggung Wayang
Bakat seni Niken diturunkan langsung dari sang ayah, Ki Degleng Gondosupono, seorang dalang wayang kulit ternama di Kediri, dan ibunya, Wiwin Arumita. Sejak usia empat tahun, Niken sudah kerap tampil dalam pementasan wayang bersama ayahnya.
Dari situlah keanggunan dan teknik vokalnya sebagai sinden mulai terasah, hingga ia dikenal luas di kalangan penggemar seni tradisional.
Melejit Lewat Lagu “Mangku Purel” dan “Kalih Welasku”
Nama Niken Salindry mulai melejit ketika ia mendaur ulang lagu “Mangku Purel” ciptaan Nurbayan, yang sebelumnya dipopulerkan oleh Ipung Rimba Raya. Versi campursari yang dibawakannya berhasil menduduki peringkat ketujuh trending YouTube pada tahun 2023.
Tak berhenti di situ, duetnya bersama Lala Atika dalam lagu “Kalih Welasku” kembali mendulang kesuksesan besar. Video tersebut ditonton lebih dari 27 juta kali di YouTube, bahkan mengantarkan Niken meraih penghargaan “Penyanyi Cover Lagu Terambyar” dalam ajang AMBYAR AWARD MNCTV 2023.
Multitalenta dan Dikenal Sopan
Selain pandai menyanyi, Niken juga dikenal sebagai figur muda yang sopan, beretika, dan menghormati budaya Jawa. Ia kerap tampil mengenakan busana tradisional dengan tata krama khas sinden, membuat banyak orang tua bangga dengan sosoknya.
Tak heran, sejumlah pelaku industri musik melihat Niken sebagai simbol perpaduan tradisi dan modernitas dalam dunia musik Indonesia.
Tarif Manggung Niken Salindry
Popularitasnya yang terus menanjak berbanding lurus dengan nilai kontraknya.
Berikut kisaran tarif manggung Niken Salindry berdasarkan jenis acara:
- Acara keluarga: Sekitar Rp50 juta
- Pernikahan: Sekitar Rp75 juta
- Festival budaya: Sekitar Rp100 juta
- Konser besar: Sekitar Rp150 juta
- Acara luar negeri: Bisa mencapai Rp200 juta
Meski begitu, pihak manajemen menegaskan bahwa tarif bisa berubah sesuai lokasi, durasi, dan jenis acara.
Kehidupan Pribadi
Niken memiliki seorang adik perempuan bernama Khanisa Salindry. Di tengah kesibukannya, Niken tetap menunjukkan perhatian besar kepada keluarganya, terutama ayah kandungnya yang kini sedang sakit stroke. Ayah sambungnya, Bapak Sholeh, turut berperan dalam mendampingi perjalanan karier Niken di dunia hiburan.
Terlibat dalam Film "Bulan Darah"
Tahun 2025 menjadi babak baru bagi Niken. Ia melebarkan sayapnya ke dunia akting lewat film berjudul “Bulan Darah”, menandai debutnya di industri layar lebar.
Langkah ini semakin mengukuhkan Niken Salindry sebagai artis muda serba bisa yang mampu menembus lintas genre — dari panggung tradisional hingga perfilman nasional.
Dengan suara merdu, sikap rendah hati, dan semangat menjaga budaya Jawa, Niken Salindry menjadi representasi generasi muda yang mampu menghidupkan kembali seni campursari dan dangdut di era digital. Dari panggung wayang di Kediri, kini namanya bersinar di panggung musik nasional bahkan internasional.
***
Penulis: Redaksi Queensha Jepara.
(31 Oktober 2025)