| Foto, tangkap layar dari Bapers. (Tempat Pembuangan Sampah) |
Queensha.id – Jepara,
Tumpukan sampah yang menggunung di sekitar area Pasar Bangsri, Kabupaten Jepara, menimbulkan keresahan di kalangan warga dan pengendara yang melintas. Bau tak sedap yang menyengat dan kondisi jalan yang kotor membuat masyarakat sekitar kecewa atas lambannya penanganan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara.
Pantauan di lapangan menunjukkan, sampah rumah tangga dan sisa aktivitas pasar menumpuk di sepanjang jalan utama. Sebagian bahkan sudah meluber ke badan jalan, terutama saat hujan turun. Kondisi ini tidak hanya mengganggu pandangan, tetapi juga menimbulkan risiko licin dan membahayakan pengendara.
“Sudah berhari-hari sampah dibiarkan. Kami sering lapor, tapi tidak ada aksi cepat,” keluh A, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, Rabu (15/10/2025).
Keluhan serupa datang dari sejumlah pengendara motor dan mobil yang setiap hari melintas di kawasan tersebut. Mereka mengaku khawatir dengan kondisi jalan yang kerap licin akibat air hujan bercampur sampah.
“Kalau hujan, jalan jadi licin karena sampah terbawa ke aspal. Ini sangat berbahaya,” ujar seorang pengendara motor yang enggan disebut namanya.
Masalah penumpukan sampah di Pasar Bangsri ini bukan kali pertama terjadi. Warga menduga persoalan muncul akibat minimnya armada pengangkut dan jadwal pengangkutan yang tidak teratur. Beberapa kontainer sampah di sekitar pasar terlihat penuh hingga meluber ke jalan, namun belum diangkut oleh petugas DLH.
“Kalau dibiarkan terus, ini bukan cuma soal bau. Sampah bisa mencemari lingkungan, menimbulkan penyakit, dan merusak citra pasar,” tegas warga lainnya.
Sampah yang tidak segera diangkut dikhawatirkan akan memperburuk sanitasi di kawasan pasar, mengingat lokasi tersebut merupakan pusat aktivitas ekonomi warga Bangsri dan sekitarnya.
Sementara itu, DLH Jepara diketahui tengah menjalankan sejumlah program pengelolaan sampah terpadu, seperti pembangunan TPS Refuse Derived Fuel (RDF) dan program Desa Mandiri Sampah. Namun, warga menilai upaya itu belum memberikan dampak nyata terhadap persoalan tumpukan sampah yang terjadi di lapangan.
Masyarakat berharap, DLH Jepara segera turun tangan untuk membersihkan area pasar dan menambah jadwal serta armada pengangkutan sampah di kawasan padat aktivitas seperti Pasar Bangsri.
“Kami butuh tindakan cepat, bukan rencana di atas kertas. Pasar ini harus bersih, karena jadi pusat jual beli warga,” ujar A menutup pernyataan.
Kondisi Pasar Bangsri kini menjadi sorotan publik, dan masyarakat menanti langkah konkret dari pemerintah daerah agar tumpukan sampah tidak lagi menjadi pemandangan sehari-hari di jantung ekonomi masyarakat Jepara.
***
Sumber: Yuda/Bapers.