Notification

×

Iklan

Iklan

Ternyata Matahari Berlubang, Aurora Menari di Langit hingga Dampaknya Langsung Terasa di Bumi

Selasa, 14 Oktober 2025 | 18.29 WIB Last Updated 2025-10-14T11:34:01Z

Foto, pancaran sinar Matahari.


Queensha.id – Jakarta,


Fenomena langka tengah terjadi di jagat raya. Lubang korona di permukaan Matahari memicu terjadinya badai geomagnetik di Bumi, menyebabkan langit di belahan utara dunia dipenuhi cahaya aurora yang menari-nari indah sepanjang akhir pekan lalu.


Menurut laporan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), lubang korona adalah area di atmosfer Matahari yang tampak lebih gelap karena memiliki suhu lebih rendah dan medan magnet yang lebih renggang dibandingkan area sekitarnya. Kondisi ini memungkinkan angin surya (solar wind) yakni partikel bermuatan proton dan elektron yang keluar lebih bebas ke luar angkasa dan menghantam atmosfer Bumi.


Ketika partikel-partikel tersebut bertemu dengan medan magnetik Bumi, terciptalah badai geomagnetik yang diukur dalam skala 1 hingga 5. Meski badai kali ini hanya berada pada level 1, dampaknya terasa cukup luas: dari gangguan komunikasi satelit hingga potensi gangguan jaringan listrik di beberapa wilayah.


Namun di sisi lain, peristiwa ini juga menghadirkan keindahan alami yang luar biasa. Aurora borealis merupakan cahaya hijau, ungu, dan merah muda yang menari di langit yang terlihat jelas di langit Arktik, bahkan hingga ke wilayah Inggris, sesuatu yang jarang terjadi.


Fenomena ini dipengaruhi oleh efek Russel–McPherron, yang biasanya muncul beberapa hari setelah titik equinox. Pada periode tersebut, posisi kemiringan Bumi membuat angin surya “lebih terkoneksi” dengan medan magnet planet ini, sehingga aurora bisa muncul di wilayah yang lebih luas dari biasanya.


Para ilmuwan memantau kondisi ini dengan hati-hati. Meski badai kali ini masih tergolong ringan, aktivitas Matahari yang meningkat menjelang puncak siklus matahari ke-25 dapat menimbulkan badai geomagnetik yang lebih kuat dalam beberapa bulan mendatang.


Fenomena “matahari bolong” ini menjadi pengingat betapa dinamis dan kuatnya hubungan antara Bumi dan bintang induknya. Di balik keindahan aurora yang memesona, tersimpan kekuatan kosmik yang mampu memengaruhi teknologi dan kehidupan di planet kita.


***

(Jakarta, 14 Oktober 2025)

×
Berita Terbaru Update