Notification

×

Iklan

Iklan

Wisatawan ke Karimunjawa Jepara Akan Disuguhi Atraksi Ukir Para Juara

Minggu, 19 Oktober 2025 | 19.02 WIB Last Updated 2025-10-19T12:04:08Z

Foto, anggota Yayasan Pelestari Ukir Jepara (Peluk), Paguyuban Pengukir Sungging Prabangkara, serta Paguyuban Pengukir Perempuan R.A. Kartini Jepara

Queensha.id - Jepara,


Ada cara baru dan menarik yang dilakukan para pegiat seni ukir di Jepara dalam memperkenalkan warisan budaya mereka kepada wisatawan. Melalui program bertajuk “Atraksi Ukir Para Juara”, wisatawan yang hendak berlibur ke Karimunjawa akan disuguhi pertunjukan langsung para pengukir terbaik Jepara, lengkap dengan kelas singkat mengukir dan pameran souvenir khas ukiran Jepara.


Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Yayasan Pelestari Ukir Jepara (Peluk), Paguyuban Pengukir Sungging Prabangkara, serta Paguyuban Pengukir Perempuan R.A. Kartini Jepara. Program tersebut dirancang sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan Bupati Jepara dalam mengangkat seni ukir ke level dunia dan memperkuat pengajuan seni ukir Jepara sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (WBTb).



Atraksi Budaya di Gerbang Wisata Karimunjawa


Rencananya, kegiatan ini akan mulai digelar pada Kamis, 6 November 2025, bertempat di Kompleks Pelabuhan Jepara, Pantai Kartini, tepat di sebelah kantor Tourist Information Center (TIC) Jepara.


Menurut Hadi Priyanto, Ketua Yayasan Pelestari Ukir Jepara, acara ini menjadi langkah strategis dalam memperkenalkan seni ukir Jepara kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.


“Sebagian besar wisatawan yang pergi ke Karimunjawa tidak sempat mampir ke pusat kota Jepara. Jadi kami hadirkan seni ukir langsung di pelabuhan sebagai wajah pertama Jepara,” ujar Hadi seusai rapat koordinasi yang digelar Minggu (19/10/2025) di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara.


Dalam kegiatan tersebut, wisatawan akan menyaksikan langsung atraksi mengukir oleh para juara, baik dari kalangan pengukir profesional, perempuan pengukir, hingga pelajar SMK seni ukir. Selain itu, tersedia pula kelas singkat mengukir bagi wisatawan yang ingin mencoba membuat ukiran sendiri dengan bimbingan instruktur berpengalaman.



Mengukir Pengalaman, Bukan Sekadar Kayu


Sutarya, Wakil Ketua Yayasan Peluk yang juga dosen di Unisnu Jepara, menilai konsep interaktif ini menjadi nilai tambah bagi wisata budaya Jepara.


“Kami ingin wisatawan tidak hanya melihat, tetapi ikut merasakan bagaimana sensasi memahat kayu dan menorehkan motif khas Jepara. Itu akan menjadi pengalaman yang berkesan,” ungkapnya.


Sementara itu, Ali Afendi, Ketua Yayasan Peluk sekaligus instruktur ukir senior yang telah berkarya di berbagai daerah di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, menegaskan bahwa kegiatan ini akan menampilkan produk-produk souvenir ukiran khas Jepara.


“Atraksi dan pameran ini akan menampilkan kekayaan ragam motif ukir Jepara, dari yang tradisional hingga modern. Ini bukan sekadar tontonan, tapi juga etalase kreativitas dan identitas daerah,” ujarnya.



Dukungan untuk Ekosistem Perajin


Kegiatan ini diharapkan mendapat dukungan luas dari masyarakat dan pengusaha lokal. H. Maslim, Sekretaris Yayasan Peluk, menegaskan bahwa pelestarian seni ukir tidak bisa berdiri sendiri.


“Kami hanya bagian dari ekosistem pelestarian ukir Jepara. Diperlukan dukungan dari semua pihak agar para perajin juga bisa sejahtera,” katanya.


Senada dengan itu, Suyoto, mantan guru ukir SMKN 2 Jepara yang kini aktif sebagai instruktur seni ukir, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap komitmen pemerintah daerah.


“Ini bagian dari usaha kami untuk mendukung program pelestarian ukir yang sedang digalakkan Bupati Jepara. Seni ukir bukan hanya warisan, tapi sumber penghidupan bagi ribuan warga Jepara,” tegasnya.



Melalui Atraksi Ukir Para Juara, Jepara tak sekadar menyambut wisatawan Karimunjawa dengan keindahan alam, tetapi juga dengan kekayaan budaya yang hidup dan berdenyut. Di setiap pahatan kayu, tersimpan sejarah, ketekunan, dan kebanggaan sebuah daerah yang ingin menjaga warisan leluhur sambil mengukir masa depan yang lebih berdaya.


***

Sumber: Hadepe.

Jepara, 19 Oktober 2025.