| Foto: Jamaludin Malik saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi Bhakti Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Maribu Resto, Jepara (7/11/2025). |
Queensha.id - Jepara,
Anggota DPR RI Komisi XII, Jamaludin Malik, bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dari Jakarta, menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Bhakti Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir” di Maribu Resto, Jalan Shima No.20, Pengkol, Jepara, Jumat (7/11/2025).
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan organisasi seperti Grib Jaya Jepara, IPNU-IPPNU Kabupaten Jepara, serta IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia). Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman bahwa tenaga nuklir bukan hanya soal reaktor atau pembangkit listrik, tetapi juga memiliki manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sambutannya, Jamaludin Malik menegaskan pentingnya masyarakat memahami fungsi dan manfaat tenaga nuklir dari sisi praktis, bukan hanya dari sisi ketakutan akan bahaya radiasi.
“Nuklir itu bukan sesuatu yang harus ditakuti. Justru kalau dikelola dengan benar, pengawasannya ketat, dan penggunaannya tepat, tenaga nuklir bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat, lingkungan, dan ekonomi lokal,” ujar Jamaludin Malik.
Ia menjelaskan, pemanfaatan nuklir telah menyentuh berbagai bidang kehidupan, termasuk:
-
Sektor Perikanan dan Pangan Tradisional (Ikan Asin)
Teknologi nuklir dapat digunakan untuk mengawetkan hasil laut seperti ikan asin tanpa bahan kimia berbahaya. Proses radiasi pada dosis tertentu mampu membunuh bakteri dan memperpanjang masa simpan produk makanan dengan tetap menjaga cita rasa dan kualitasnya. -
Sektor Pertanian (Sawah dan Hasil Panen)
Dalam dunia pertanian, teknologi nuklir bisa digunakan untuk menghasilkan varietas padi unggul, mempercepat pertumbuhan tanaman, serta membantu meningkatkan produktivitas lahan. Teknik ini sudah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia dengan hasil positif. -
Sektor Lingkungan Hidup
Tenaga nuklir juga memiliki peran dalam pemantauan kualitas air dan udara, serta membantu mengidentifikasi pencemaran lingkungan. Dengan metode isotop, para ilmuwan dapat melacak sumber polusi dan memperbaiki ekosistem secara lebih akurat. -
Sektor Kesehatan dan Medis
Pemanfaatan terbesar nuklir saat ini adalah di dunia medis, melalui alat seperti rontgen, CT-scan, radioterapi, hingga kedokteran nuklir untuk mendeteksi dan mengobati penyakit, terutama kanker.
“Jadi masyarakat perlu tahu, nuklir bukan cuma soal PLTN. Banyak manfaat positifnya, termasuk untuk pertanian, perikanan, dan kesehatan. Tapi semua itu harus dalam pengawasan lembaga resmi seperti BAPETEN agar aman, tidak berdampak buruk bagi manusia dan lingkungan,” lanjut Jamaludin.
Ia juga menegaskan bahwa pemanfaatan nuklir di Jepara harus tetap memperhatikan aspek keselamatan publik dan keberlanjutan lingkungan.
“Kalau bicara soal PLTN di Jepara, saya tegas menolak. Tapi kalau bicara tentang pemanfaatan teknologi nuklir yang bermanfaat untuk rakyat, saya sangat mendukung selama diawasi secara ketat,” pungkasnya.
Sementara itu, perwakilan BAPETEN Jakarta, Retno Agustina, menambahkan bahwa sosialisasi ini penting agar masyarakat memahami bahwa teknologi nuklir telah menjadi bagian dari kehidupan modern.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa nuklir tidak selalu berbahaya. Selama digunakan sesuai aturan dan diawasi, justru memberi banyak manfaat,” ujar Retno.
Acara berlangsung dengan antusiasme tinggi. Masyarakat Jepara menyambut baik kegiatan edukatif ini sebagai langkah nyata untuk membuka wawasan baru tentang sains dan teknologi yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.
***
Wartawan: Aris Bayu Sasongko.
(Queensha Jepara / 7 November 2025)