Notification

×

Iklan

Iklan

Museum Kartini Jepara Dibuka Gratis hingga Awal 2026, Wajah Baru Jadi Sorotan Publik

Senin, 17 November 2025 | 19.04 WIB Last Updated 2025-11-17T12:05:01Z

Foto, Bupati Jepara, Witiarso Utomo dan jajaran Pemkab Jepara berada di museum RA Kartini yang baru.

Queensha.id - Jepara,


Museum Kartini yang berada di kompleks Pendopo Kabupaten Jepara resmi dibuka untuk umum tanpa biaya masuk hingga 1 Januari 2026. Kebijakan ini menjadi langkah awal pemerintah daerah untuk memperkenalkan wajah baru museum yang kini tampil lebih modern, lengkap, dan interaktif.


Museum yang telah direvitalisasi itu diresmikan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, pada Sabtu (15/11/2025) malam. Sehari setelahnya, Bupati Jepara Witiarso Utomo langsung mengumumkan pembukaan gratis sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk kembali mengenal jejak pemikiran dan perjuangan RA Kartini.


“Mulai hari ini sampai 1 Januari 2026, Museum Kartini dibuka gratis dari pukul 13.00 sampai 17.00 WIB. Kami ingin masyarakat dari berbagai daerah bisa menikmati dan mengenal lebih dekat warisan Kartini,” ujar Bupati Witiarso seusai memimpin rapat koordinasi dengan jajaran OPD di Gedung Shima, Senin (17/11/2025).



Lima Zona untuk Menghidupkan Kembali Warisan Kartini


Kini Museum Kartini menghadirkan lima zona tematik yang tersebar di seluruh area Pendopo:


  • Zona Geografis Jepara – terletak di sisi Peringgitan, menampilkan konteks lingkungan tempat Kartini tumbuh.
  • Zona Keluarga Kartini – mengisi Ruang Tamu, menunjukkan garis keluarga dan kehidupan pribadinya.
  • Zona Terbit Terang Pemikiran Kartini – berada di Ruang Tengah, memuat gagasan, surat-surat, hingga rekam jejak perjuangan emansipasi.
  • Zona Kartini Berkesenian – di Ruang Pingitan, menampilkan bakat dan aktivitas seni Kartini.
  • Zona Interaksi Pengunjung – terletak di Serambi Belakang Pendopo, memungkinkan pengunjung berinteraksi melalui teknologi dan aktivitas edukatif.


Penyajian baru yang lebih modern ini diharapkan membuat museum tak lagi dipandang sebagai tempat sunyi, tetapi menjadi ruang hidup untuk belajar sejarah dengan cara yang lebih dekat dan menyenangkan.



Pembangunan Lanjutan dengan Dukungan Publik


Bupati Witiarso menegaskan bahwa pembangunan lanjutan Museum Kartini akan diarahkan melalui kolaborasi dengan masyarakat dan dunia usaha, bukan bergantung sepenuhnya pada anggaran pemerintah daerah.


“Jepara sebagai tanah kelahiran Kartini punya tanggung jawab moral untuk menjaga peninggalannya. Museum ini bukan hanya aset daerah, tetapi simbol peradaban,” ujarnya.


Selama periode pembukaan gratis, museum dapat dikunjungi setiap hari pada pukul 13.00–17.00 WIB. Pemerintah daerah berharap momentum ini mampu menggerakkan minat wisatawan sekaligus menumbuhkan kembali rasa memiliki terhadap museum daerah.


Dengan koleksi yang kini tertata modern serta gagasan pembangunan berbasis partisipasi publik, Museum Kartini digadang-gadang menjadi ikon sejarah baru yang memperkuat identitas Jepara sebagai kota berbudaya.


***

(Tim Redaksi Queensha Jepara)