Notification

×

Iklan

Iklan

Ninis Kesuma Adriani, Sang “Ratu Pupuk Indonesia” yang Menjaga Ketahanan Pangan Lewat Manajemen Risiko

Selasa, 18 November 2025 | 14.59 WIB Last Updated 2025-11-18T08:01:00Z

Foto, sang Ratu Pupuk Indonesia, Ninis Kesuma Adriani.

Queensha.id - Jakarta,


Di balik kokohnya kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional, ada satu sosok perempuan yang kini menjadi perhatian publik: Ninis Kesuma Adriani. Dengan kepemimpinan yang tenang namun tegas, Ninis memegang peran strategis sebagai Direktur Manajemen Risiko merupakan posisi yang menjadi barometer stabilitas industri pupuk nasional.


Perannya tak hanya memastikan perusahaan berjalan efisien, tetapi juga mengamankan keberlanjutan produksi pupuk yang menyokong jutaan petani di seluruh Indonesia. Tak berlebihan bila publik mulai menyebutnya sebagai “Ratu Pupuk Indonesia”, sebuah gelar yang mencerminkan pengaruh dan kontribusinya di tubuh BUMN tersebut.



Jejak Pendidikan dan Karier: Dari Dunia Perbankan, Kembali ke Akar Pertanian


Perjalanan Ninis dimulai dari dunia agrikultur. Ia menamatkan pendidikan sebagai Sarjana Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1989. Dua belas tahun kemudian, ia mendapat beasiswa BRI untuk menempuh pendidikan pascasarjana di The State University of New York, mengambil fokus Finansial dan Pemasaran.


Sebelum tiba di Pupuk Indonesia, karier Ninis sudah malang melintang di berbagai BUMN dan lembaga keuangan: BRI, Pegadaian, hingga Permodalan Nasional Madani (PNM). Bidang yang digelutinya terlihat berjarak dengan industri pupuk, namun pengalaman itulah yang kelak menjadi modal besar saat ia memasuki dunia yang lebih kompleks.


Memasuki tahun 2023, Ninis resmi ditunjuk sebagai Direktur Manajemen Risiko Pupuk Indonesia merupakan sebuah lompatan penting yang membawanya kembali pada dunia pertanian yang dulu ia tekuni.



Tantangan Besar: Mengelola Risiko di Industri Manufaktur yang Maskulin


Industri pupuk berbeda jauh dari perbankan atau lembaga pembiayaan. Karakternya lebih keras, lebih teknis, dan didominasi kultur maskulin. Bagi Ninis, loncatan ini bukan perkara mudah. Perbedaan framework dan standar manajemen risiko memaksanya mempelajari ulang setiap proses produksi, distribusi, hingga potensi gangguan di rantai pasok pupuk.


Namun justru di situlah kekuatannya. Ia menjadikan perbedaan itu sebagai tantangan, bukan hambatan. Prinsip kerja Ninis jelas:


  • terus belajar,
  • berani berinovasi,
  • berpikir kritis,
  • dan selalu membuka ruang kolaborasi.


Pendekatan tersebut membantu Pupuk Indonesia menjaga keberlanjutan produksi dan distribusi pupuk yang vital bagi ketahanan pangan nasional.



Kartini Tani: Mendorong Perempuan Bangkit di Sektor Pertanian


Di luar tugas teknisnya, Ninis juga memberikan perhatian besar pada pemberdayaan perempuan. Baginya, emansipasi bukan sekadar slogan tetapi sebuah potensi besar yang selama ini belum dimaksimalkan di sektor agrikultur.


Karena itu ia aktif mendorong gerakan Kartini Tani, sebuah program dari PIKA-PI (Persatuan Istri Karyawan Pupuk Indonesia) yang bertujuan:


  • meningkatkan kompetensi perempuan dalam pertanian,
  • memperkuat kesejahteraan keluarga dan masyarakat,
  • mengembangkan pertanian berkelanjutan berbasis pemberdayaan komunitas,
  • dan memperkuat ketahanan pangan dari tingkat rumah tangga.


Kartini Tani menjadi wadah bagi perempuan untuk berbagi pengalaman, memperoleh pelatihan, dan berperan langsung dalam peningkatan produksi pertanian.


Mengapa penting? Data BPS 2023 menyebutkan bahwa terdapat 4,2 juta petani perempuan hingga mencapai 14,4% dari total petani Indonesia. Jumlah besar ini, menurut Ninis, adalah kekuatan tersembunyi yang harus dioptimalkan untuk mendongkrak produktivitas nasional.



Mengawal Stabilitas Pupuk Nasional Lewat Sentuhan Manajemen Risiko


Peran Ninis di Pupuk Indonesia terlihat nyata pada berbagai prestasi dan capaian perusahaan. Dengan sistem manajemen risiko yang lebih kuat, perusahaan mampu menjaga:


  • produksi pupuk berjalan tanpa gangguan besar,
  • distribusi pupuk ke seluruh Indonesia lebih terkontrol,
  • pasokan pupuk bersubsidi dan non-subsidi stabil,
  • hingga keberlanjutan operasi industri pupuk nasional yang mendukung jutaan petani.


Kontribusinya membuat Pupuk Indonesia semakin dipercaya sebagai BUMN strategis yang menyokong ketahanan pangan nasional.



Ratu Pupuk Indonesia: Pemimpin yang Lahir dari Ketekunan dan Integritas


Banyak yang menyebut bahwa karier Ninis adalah cerminan kerja keras yang konsisten. Dari dunia perbankan hingga manufaktur pupuk; dari belajar agrikultur hingga menguasai ilmu manajemen risiko tingkat tinggi; dari memahami literasi finansial hingga memperjuangkan pemberdayaan perempuan.


Prestasi demi prestasi diraih Pupuk Indonesia selama ia berada di dalamnya—dan pengaruhnya sebagai Direktur Manajemen Risiko menjadi salah satu pilar penting keberhasilan tersebut.


Dengan integritas, ketangguhan, dan kepemimpinan yang kuat, ia layak mendapat julukan sebagai Ratu Pupuk Indonesia, sosok Kartini masa kini yang tidak hanya menguatkan perusahaan, tetapi juga memberdayakan perempuan dan menjaga masa depan pangan bangsa.


***

(Tim Redaksi Queensha Jepara)