| Foto, saat ditemukan mayat mengapung di laut perairan wilayah Desa Kedung malang, kecamatan Kedung, Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Harapan menemukan Ngasmen (80), warga Dusun Kebon Waru, Desa Jatipurwo, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, dalam kondisi selamat akhirnya pupus. Setelah dua hari pencarian intensif yang melibatkan puluhan unsur gabungan, kisah orang hilang ini berujung duka hingga jasad seorang pria lanjut usia ditemukan mengapung di perairan Jepara. Ngasmen dilaporkan hilang sejak Minggu, 21 Desember 2025, sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu, ia pamit keluar rumah untuk melihat ladang jagung yang berjarak sekitar 300 meter dari kediamannya. Sekitar pukul 16.00 WIB, seorang saksi masih melihat korban berada di ladang dan sempat menegurnya. Namun hingga pukul 17.00 WIB, Ngasmen tak kunjung pulang. Keluarga yang resah melakukan pencarian dan hanya menemukan sandal korban di area ladang.
Laporan pun diteruskan ke pemerintah desa dan instansi terkait. Pencarian malam itu melibatkan warga, relawan, Babinsa, dan Polsek setempat hingga tengah malam, namun hasilnya nihil. Operasi pencarian dilanjutkan pada hari kedua, Senin (22/12/2025) dengan skema besar.
Tim SAR dibagi dalam beberapa SRU, menyisir ladang jagung, bantaran dan aliran Sungai Kuto, menggunakan perahu, hingga mengerahkan Unit K9 Polres Kendal. Kendala medan ladang pertanian, cuaca mendung, serta akses perahu menjadi tantangan tersendiri. Hingga pukul 16.00 WIB, pencarian dihentikan sementara dengan hasil survivor belum ditemukan.
Di saat pencarian darat dan sungai belum membuahkan hasil, kabar mengejutkan datang dari pesisir Jepara. Dua nelayan, Ahmad Faroki dan Nurul Jamal, menemukan jasad manusia mengapung saat melaut menggunakan perahu Banyumili.
Tubuh korban ditemukan dalam posisi terlentang, mengenakan kemeja krem dan celana pendek coklat dengan ciri yang serupa dengan pakaian terakhir Ngasmen.
Jasad tersebut kemudian dibawa ke daratan dan menepi di TPI Desa Kedung Malang, Kecamatan Kedung, Jepara, sekitar 8 mil laut dari lokasi penemuan. Kondisi korban sudah tidak utuh, dengan mata kanan hilang, diduga akibat proses alam di laut. Pemeriksaan awal dilakukan oleh tenaga medis Puskesmas Kedung II sebelum jenazah dievakuasi ke RSUD RA Kartini Jepara.
Kasat Reskrim Polres Jepara, M. Faizal Wildan Umar Rela, menyampaikan pihak kepolisian telah melakukan olah TKP, koordinasi dengan Tim Inafis, Satpolair, BPBD, serta pemeriksaan lanjutan.
“Identitas korban sempat belum diketahui," ujarnya, Rabu (24/12).
Dari informasi yang diterima awak media, setelah dilakukan proses pencocokan identitas oleh pihak berwenang, jasad tersebut dipastikan sesuai dengan data keluarga. Selanjutnya, jenazah langsung dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.
Tragedi ini menutup rangkaian pencarian panjang yang melibatkan TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan kemanusiaan, organisasi masyarakat Grib Jaya Jepara dan warga setempat.
Dari ladang jagung di Kendal hingga laut Jepara, perjalanan terakhir Ngasmen menyisakan duka mendalam sekaligus pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap lansia, terutama saat beraktivitas sendirian.
***
Tim Redaksi.