| Foto, dokumen pribadi (Ani Fitriani). |
Queensha.id - Jepara,
Di tengah meningkatnya tekanan sosial yang kerap menimpa perempuan, baik soal penampilan maupun kesehatan mental, sosok Ani Fitriani hadir sebagai angin segar. Perempuan asal Kabupaten Jepara ini menjadikan pengalamannya sendiri sebagai bahan bakar untuk menguatkan sesama perempuan yang pernah kehilangan rasa percaya diri.
Nama Ani kini dikenal di berbagai daerah sebagai seorang motivator kesehatan fisik dan mental. Ia kerap diundang untuk mengisi seminar, berbagi kisah inspiratif, hingga mendampingi perempuan dari berbagai latar belakang yang dimulai dari remaja hingga ibu muda yang tengah berjuang menemukan kembali jati dirinya.
Dari Dijuluki “Si Jangkung” hingga Jadi Sumber Inspirasi
Namun perjalanan Ani tidak dimulai dari ruang panggung atau seminar. Ia pernah merasakan getirnya komentar-komentar yang merendahkan bentuk tubuhnya. Sejak kuliah, tubuhnya yang sangat kurus dan tinggi membuatnya kerap dijuluki “Si Jangkung.”
“Perempuan itu biasanya sangat detail soal penampilan. Ketika ada yang berkata, ‘Sekarang kok hitam?’, ‘Kok gemuk?’, atau ‘Kamu sakit ya, kok kurus?’—itu sebenarnya menusuk. Saya pun pernah merasakan hal seperti itu,” kenangnya.
Komentar-komentar itu sempat menggerus rasa percaya dirinya. Setelah lulus kuliah, Ani mulai mencari jalan untuk memperbaiki kehidupan fisik dan mentalnya. Ia mengikuti seminar afirmasi diri, mengenal pola hidup sehat, dan mulai berinteraksi dengan banyak ahli kesehatan.
Afirmasi Diri dan Transformasi Hidup
Ani kemudian menyusun ulang hidupnya. Ia membuat jadwal olahraga, memilih makanan bergizi, dan mulai menanamkan afirmasi positif setiap hari. Teman-teman barunya dari dunia medis semakin memudahkan ia berkonsultasi.
Upayanya tidak sia-sia. Perubahan fisik dan mental perlahan terlihat. Ani merasa lebih bertenaga, lebih percaya diri, dan semakin mantap membagikan pengalamannya kepada orang lain.
Perjalanan pribadinya yang menarik dimulai dari insecure hingga menemukan kembali harga diri yang merupakan pondasi kuat yang mengantarnya menjadi motivator.
Motivator yang Hadir dari Pengalaman Nyata
Menariknya, ruang pertama tempat perempuan-perempuan curhat kepada Ani bukanlah seminar besar, melainkan kafe miliknya sendiri di Jepara.
“Saya punya kafe di Jepara, dan yang datang justru banyak ibu-ibu muda yang saling berbagi cerita. Ada juga anak-anak muda. Ternyata ibu-ibu juga butuh tempat untuk ngobrol dan melepas penat,” tuturnya.
Cerita demi cerita yang datang membuat Ani semakin yakin bahwa perempuan butuh ruang aman, tempat untuk didengar tanpa dihakimi.
Kolaborasi dengan Suami: Kafe, Kebugaran, dan Menu Sehat
Selain menjadi motivator, Ani kini mengelola bisnis kafe dan tempat kebugaran yang sudah berjalan tiga tahun. Ia merintis usaha itu bersama suaminya.
“Alhamdulillah, suami memang hobi memasak. Jadi kami berkolaborasi yaitu dengan menyediakan menu-menu sehat dan ada juga makanan yang sedang tren sekarang,” jelasnya.
Konsep yang mereka usung sederhana namun kuat: menghadirkan ruang sehat, baik bagi tubuh maupun pikiran.
Mendorong Perempuan untuk Bangkit
Lewat kisah hidup dan profesinya, Ani Fitriani menunjukkan bahwa pemulihan diri bukan hanya tentang fisik, tetapi juga keberanian menghadapi tekanan sosial dan membangun keyakinan baru.
Ia menjadi bukti bahwa proses panjang, ketekunan, dan keberanian menerima diri adalah kunci dari transformasi yang sesungguhnya. Dan kini, ia memilih untuk membagikan kunci itu kepada perempuan lain agar mereka pun bisa bangkit.
***
Sumber: Radar Kudus.
Tim Redaksi Queensha Jepara.