Notification

×

Iklan

Iklan

Ratusan Anggota GRIB Jaya Geruduk Polres Jepara: Kami Tuntut Penangkapan Pelaku Pengeroyokan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 16.15 WIB Last Updated 2025-12-06T09:32:09Z

Foto, spanduk demo di depan Mapolres Jepara oleh Grib Jaya Jepara dan beberapa kabupaten lainnya, Sabtu (6/12/2025) siang.

Queensha.id - Jepara,


Aksi demonstrasi terjadi di depan Mapolres Jepara, Sabtu (6/12/2025). Ratusan anggota GRIB Jaya dari Blora, Rembang, Pati, Kudus, Pemalang, Cilacap, Banyumas, dan Semarang tumplek blek memenuhi tepi jalan depan Mapolres sebagai bentuk protes atas insiden pengeroyokan yang menimpa 2 anggota GRIB Jaya PAC Mayong dan satu warga Jepara pada 30 November 2025.


Meski hujan rintik-rintik, massa tetap bertahan tanpa mundur sedikit pun. Mereka membawa atribut organisasi, spanduk tuntutan, hingga pengeras suara yang terus menggema tanpa henti.



Awal Mula Insiden: Penebusan Motor Berujung Kekerasan


Kasus bermula dari upaya penebusan sepeda motor Honda CRF milik rekan mereka. Para korban yaitu dua anggota DPC GRIB Jaya Jepara dan satu warga Jepara mengaku telah mentransfer uang tebusan senilai Rp 15.000.000, sesuai permintaan. Namun ketika tiba di Desa Welahan, mereka justru diserang oleh sekitar 15 orang yang diduga kelompok debt collector asal Kudus.


Dalam serangan tersebut, salah satu korban bahkan dilempar ke sungai, sementara yang lain mengalami luka serta perusakan atribut organisasi. Seragam kebesaran milik anggota dilaporkan disobek, memicu kemarahan besar di tubuh GRIB Jaya.



Isroi Rais: Kami Tidak Terima Baju Kebesaran Kami Disobek!


Di tengah derasnya sorakan massa, Ketua DPD GRIB Jaya Jawa Tengah, Isroi Rais, SH, MH, M.Kn, tampil memberikan orasi paling keras dan paling emosional.


Dengan suara lantang, ia menyatakan, “Kami tidak terima kalau baju kebesaran organisasi disobek! Ini bukan perkara kecil. Baju itu simbol kehormatan kami. Dan lebih parah lagi, para pelaku mengatakan tidak takut pada GRIB Jaya. Kami tidak bisa diam menghadapi penghinaan seperti ini!”


Sorakan “Tangkap! Tangkap!” kembali menggema ketika Isroi Rais berbicara. Massa mengepalkan tangan ke udara, sebagian memukul-mukul dada mereka sebagai simbol perlawanan dan kekompakan.



Ketua DPC Jepara: Seragam Itu Martabat Kami


Ketua DPC GRIB Jaya Jepara, Agus Adodi Pranata, menegaskan bahwa aksi ini bukanlah aksi hura-hura atau teror, tetapi bentuk tuntutan agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.


Dalam pernyataannya, Agus mengatakan, “Ketika seragam organisasi disobek, itu bukan hanya menyerang orangnya, tapi martabat kami semua. Kami datang bukan untuk mengacau, tetapi untuk menuntut keadilan. Tiga saudara kami dianiaya secara biadab, bahkan ada yang dilempar ke sungai. Kami percaya pada polisi, tapi kami tidak mau kasus ini diulur-ulur.”


Agus juga meminta seluruh anggota tetap tertib dan tidak terpancing provokasi selama aksi berlangsung.



Sorakan Massa: Kami yang Selama Ini Dituduh Preman!


Dalam video yang diunggah anggota GRIB Jaya melalui WhatsApp, terdengar massa meneriakkan:


“Tangkap! Tangkap! Kami yang selama ini dituduh preman! Kami yang selama ini dituduh arogan, mengganggu masyarakat! Akan kami buktikan bahwa kami tidak seperti yang dituduhkan, tapi kami menuntut keadilan untuk saudara-saudara kami yang dianiaya!”


Seruan itu menjadi simbol bahwa GRIB Jaya merasa dihina dua kali: melalui kekerasan fisik dan melalui perusakan atribut organisasi.



Polisi: Kasus Tetap Diproses


Polres Jepara dalam pernyataan resminya memastikan bahwa penyelidikan sedang berlangsung. Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk korban, namun massa mendesak agar penangkapan segera dilakukan.


Tekanan publik kini sangat besar, mengingat aksi yang digelar hari ini merupakan salah satu mobilisasi GRIB Jaya terbesar di Jepara dalam beberapa tahun terakhir.







Tanggapan Kasat Reskrim Polres Jepara 


Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M. Faizal Wildan Umar Rela mengatakan, "Dari Grib Jaya memberikan dukungan moral kepada penyidik untuk melaksanakan proses penyelidikan dan penyidikan sesuai dengan SOP terkait kasus pengeroyokan di Welahan, " ujarnya saat dihubungi awak media, Sabtu (6/12/2025).



Solidaritas Tanpa Batas, Aksi Belum Akan Berhenti


Meski diguyur hujan, semangat massa tak luntur. Seruan GRIB Jaya tetap terdengar meskipun dalam keadaan basah, dan barisan tetap solid hingga aksi berakhir.


GRIB Jaya menegaskan bahwa mereka akan mengawal kasus ini sampai tuntas, dan tidak akan menghentikan langkah sebelum para pelaku pengeroyokan ditangkap. Publik kini menanti langkah tegas dari Polres Jepara untuk menjawab tuntutan yang semakin menguat.


***

Wartawan: Aris Bayu Sasongko.

Tim Redaksi Queensha Jepara.