| Foto, sekelompok anak-anak muda sedang merayakan malam tahun baru dengan bakar-bakaran ayam, ikan dan lainnya, (ilustrasi). |
Queensha.id – Jepara,
Menjelang pergantian tahun menuju 2026, euforia mulai terasa, terutama di kalangan anak muda. Tahun baru kerap identik dengan begadang, kumpul-kumpul, dan pesta kecil bersama teman. Namun, di tengah semangat menyambut lembaran baru, pilihan aktivitas yang aman, seru, dan bertanggung jawab menjadi kunci agar perayaan tak berujung penyesalan.
Bakar-Bakaran, Tradisi yang Tak Pernah Mati
Bagi anak muda, acara bakar-bakaran masih menjadi favorit utama. Selain hemat, kegiatan ini juga mempererat kebersamaan. Beberapa menu yang paling cocok untuk malam tahun baru antara lain:
1. Ikan bakar pilihan yang simpel, sehat, dan cocok disantap rame-rame.
2. Ayam bakar bumbu sate dengan rasa manis gurihnya pas untuk lidah semua kalangan.
3. Bebek bakar dengan bumbu rempah — pilihan bagi yang ingin sensasi rasa lebih kuat.
4. Sate kambing merupakan menu klasik malam tahun baru yang selalu dicari.
Namun, satu hal penting sering terlupakan: tidur siang terlebih dahulu. Istirahat cukup di siang hari akan membuat tubuh lebih kuat begadang tanpa tumbang sebelum tengah malam.
Wisata Jepara, Pilihan Aman dan Instagramable
Bagi yang ingin keluar rumah, Jepara menawarkan banyak destinasi wisata yang cocok untuk anak muda:
1. Pantai Kartini dan Pantai Bandengan untuk menikmati suasana laut.
Bukit Bejagan dan Bukit Suroloyo mini Jepara bagi pencinta senja dan panorama alam.
2. Hutan Wisata Sreni Indah untuk yang ingin suasana sejuk dan tenang.
Alun-alun Jepara sebagai titik kumpul paling aman dan ramai.
Penting diingat, rayakan tahun baru di tempat yang terang, ramai, dan mudah diawasi, demi keselamatan bersama.
Musik, Ekspresi Positif Anak Muda
Bagi anak muda yang gemar musik, malam tahun baru bisa jadi momen ekspresi kreatif. Sebelum pukul 12 malam, siapkan gitar, cajon, atau alat musik sederhana. Bernyanyi dan bermain musik bersama teman terbukti lebih sehat secara mental dibanding pesta berlebihan.
Tepat setelah pukul 00.00 WIB, euforia boleh dirayakan secukupnya. Namun setelah pukul 01.00 dini hari, dianjurkan untuk segera pulang ke rumah masing-masing dan beristirahat.
Catatan Penting: Jaga Diri, Jaga Masa Depan
Khusus bagi kaum perempuan, kewaspadaan menjadi hal utama. Hindari ajakan menginap atau aktivitas yang berisiko. Dalam suasana larut malam dan euforia, rayuan bisa berubah menjadi keputusan keliru yang berdampak panjang, termasuk risiko hubungan seksual di luar nikah dan kehamilan yang tidak direncanakan.
Tahun baru seharusnya menjadi awal harapan, bukan awal masalah.
Merayakan tahun baru tak harus berlebihan. Cukup sederhana, aman, dan penuh kesadaran. Karena pada akhirnya, cara kita menutup tahun lama akan menentukan bagaimana kita melangkah di tahun yang baru.
Pengamat sosial Jepara, Purnomo Wardoyo, mengatakan perayaan malam tahun baru di kalangan anak muda seharusnya dimaknai sebagai ruang kebersamaan yang sehat, bukan pelampiasan euforia tanpa kontrol.
“Pergantian tahun jangan dijadikan alasan untuk kebablasan. Anak muda perlu diarahkan pada kegiatan positif seperti bakar-bakaran sederhana, bermusik, atau berkumpul di ruang publik yang aman dan terang. Itu jauh lebih bermakna dibanding pesta berlebihan yang berisiko,” ujar Purnomo Wardoyo, Minggu (28/12/2025).
Ia menekankan pentingnya kedisiplinan waktu dan tanggung jawab sosial. Menurutnya, keputusan untuk pulang lebih awal setelah tengah malam adalah bentuk kedewasaan.
“Setelah lewat pukul 00.00 WIB, sebaiknya euforia diakhiri secara wajar. Pulang ke rumah masing-masing bukan berarti antisosial, justru itu cerminan kontrol diri dan kepedulian terhadap keselamatan,” tegasnya.
Purnomo juga mengingatkan adanya risiko sosial yang kerap muncul di malam tahun baru, terutama bagi generasi muda.
“Dalam kondisi lelah, emosi naik, dan suasana gelap, godaan bisa datang dari mana saja. Khususnya bagi perempuan, jangan mudah terbujuk ajakan menginap atau nongkrong sampai pagi. Banyak kasus kehamilan di luar nikah berawal dari momen seperti ini,” katanya.
Ia berharap peran keluarga, komunitas, dan pemerintah daerah semakin aktif mengedukasi anak muda agar menjadikan malam tahun baru sebagai momentum refleksi, bukan sumber masalah baru.
“Anak muda adalah aset masa depan Jepara. Menjaga mereka tetap aman dan bermartabat di malam tahun baru adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkas Purnomo Wardoyo.
***
Tim Redaksi.