| Foto, penyerahan penghargaan dan piala dari Festival Film Horor Kategori Umum, Terbang Tenggelam dari Ladamif Film Jepara meraih juara 2. |
Queensha.id - Jepara,
Sinema horor dari daerah kembali mencatatkan prestasi bergengsi di tingkat nasional. Film “Terbang Terendam” karya Ladamif Films Jepara, berkolaborasi dengan kreator Rangga Jaya, sukses mengukir sejarah dengan meraih Juara II kategori umum pada Festival Film Horor 2025 yang digelar di Pacitan, Jawa Timur.
Ajang ini bukan sekadar festival film. Festival Film Horor 2025 tercatat sebagai festival horor perdana di Indonesia yang diinisiasi oleh sosok sentral perfilman nasional, Garin Nugroho, bersama Forum Komunitas JAFF dan Ruang Film Pacitan. Digelar di Kota 1001 Gua, festival ini menjadi panggung prestisius bagi sineas yang berani mengeksplorasi horor sebagai medium narasi, refleksi sosial, dan kekuatan visual.
Keterlibatan Garin Nugroho memberi bobot tersendiri bagi ajang ini. Garin Nugroho Riyanto (lahir 6 Juni 1961) dikenal sebagai sutradara, penulis skenario, dan produser film Indonesia yang namanya melejit sejak film Cinta dalam Sepotong Roti (1990). Karya-karyanya berikutnya, seperti Surat untuk Bidadari (1992), mengantarkannya ke panggung film internasional. Garin juga dikenal sebagai sineas dengan kepedulian kuat terhadap isu lingkungan dan sosial, tercermin dalam film bertema lingkungan Under The Tree. Pada 1987, ia mendirikan LSM SET, yang melahirkan banyak sineas muda, termasuk Riri Riza. Kehadiran Garin sebagai inisiator festival ini menegaskan standar artistik dan visi kebudayaan yang tinggi.
Di tengah ketatnya persaingan karya dari berbagai daerah, “Terbang Terendam” tampil mencolok. Film ini dinilai mampu menghadirkan horor yang tidak hanya mengandalkan teror instan, tetapi juga atmosfer, tata visual yang menghantui, serta kekuatan narasi. Meski detail cerita masih diselimuti misteri, kemenangan di tingkat nasional menjadi bukti kualitas sinematik yang matang.
“Kami tidak menyangka bisa melangkah sejauh ini di festival sebesar ini, terlebih festival yang digagas langsung oleh Mas Garin Nugroho,” ujar perwakilan Ladamif Films usai menerima penghargaan berupa trofi tengkorak perak yang merupakan ikon khas Festival Film Horor 2025.
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jepara. Daerah yang selama ini dikenal lewat seni ukir dan warisan budaya pesisir, kini menunjukkan taringnya di dunia perfilman nasional. Keberhasilan ini sekaligus menegaskan bahwa sineas daerah memiliki daya saing kuat, bahkan dalam genre horor yang menuntut kedalaman artistik dan keberanian eksplorasi.
Lebih dari sekadar piala, kemenangan “Terbang Terendam” menjadi penanda kebangkitan sinema horor daerah—bahwa cerita lokal, jika digarap dengan visi dan kesungguhan, mampu mengguncang panggung nasional dan memperkaya wajah perfilman Indonesia.
***
Tim Redaksi.