| Foto, poster film Bidadari Surga. |
Queensha.id - Film,
Industri film nasional kembali diramaikan dengan kehadiran drama romantis religius berjudul Bidadari Surga. Rumah produksi Max Pictures resmi merilis poster dan trailer film ini pada Selasa (16/12/2025), sekaligus mengumumkan jadwal tayang di bioskop mulai 15 Januari 2026.
Disutradarai Indra Gunawan, Bidadari Surga mencoba mengawinkan kisah cinta modern dengan nilai-nilai spiritual yang kuat. Trailer yang dirilis memperlihatkan konflik batin, benturan nilai hidup, hingga proses perubahan diri yang menjadi benang merah cerita.
Kisah Cinta, Godaan, dan Proses Hijrah
Film ini mengangkat tokoh Taufan (Rey Mbayang), seorang YouTuber kaya raya yang populer lewat konten-konten kontroversial. Kehidupan glamor dan kebebasan tanpa batas yang ia jalani mulai terguncang ketika bertemu Nadia Suciningrum (Dinda Hauw), putri seorang kiai kharismatik, Kiai Sahid (Indro Warkop).
Nadia digambarkan sebagai perempuan sederhana, taat beragama, dan teguh memegang prinsip. Pertemuan mereka memantik konflik sejak awal, ketika Taufan (demi kontennya) meminta Nadia melepas hijab dengan iming-iming uang. Penolakan tegas Nadia justru menjadi titik balik yang menumbuhkan ketertarikan sekaligus mengguncang cara pandang Taufan tentang hidup, cinta, dan makna keyakinan.
Trailer film ini menyoroti perjalanan emosional Taufan yang perlahan berubah, berhadapan dengan perbedaan nilai, restu orang tua, serta pergulatan batin dalam proses hijrah demi membuktikan keseriusannya.
Cinta yang Mengajak Bertumbuh
Sutradara Indra Gunawan menyebut Bidadari Surga tidak sekadar menyuguhkan romansa, tetapi juga refleksi tentang pilihan hidup.
“Lewat film ini kami ingin menyampaikan bahwa cinta sejati tidak menuntut, melainkan mengajak bertumbuh. Ini adalah kisah tentang perubahan dan pencarian makna hidup,” ujar Indra dalam keterangan resminya.
Sebelumnya, Indra dikenal lewat karya-karya bertema religi seperti Keajaiban Air Mata Wanita dan Air Mata Mualaf, yang sama-sama menempatkan konflik spiritual sebagai inti cerita.
Rey Mbayang mengaku karakter Taufan menjadi tantangan tersendiri. “Taufan adalah sosok yang penuh kekurangan. Dari trailer saja penonton bisa melihat proses perubahannya. Film ini mengajarkan bahwa mencintai berarti menghormati nilai dan keyakinan orang lain,” ujarnya.
Sementara Dinda Hauw berharap karakter Nadia mampu memberi inspirasi. “Nadia adalah perempuan yang lembut tetapi sangat teguh pada prinsip. Film ini menunjukkan bahwa mempertahankan keyakinan bukan penghalang cinta, justru bisa menjadi fondasi yang kuat,” tuturnya.
Dengan balutan drama emosional dan pesan religius yang kental, Bidadari Surga diposisikan sebagai tontonan reflektif di awal 2026 untuk mengajak penonton merenungi cinta, iman, dan keberanian untuk berubah.
***
Tim Redaksi Queensha Jepara.