Notification

×

Iklan

Iklan

Menembus Gerimis Demi Janji Politik: Wawan Jenggot Tunaikan Nazar Jalan Kaki 5,5 Jam ke Pendopo Jepara

Sabtu, 13 Desember 2025 | 16.57 WIB Last Updated 2025-12-13T09:59:57Z

Foto, Ahmad Siswanto. Sumber foto: Dian.

Queensha.id - Jepara,


Di bawah langit gelap yang diguyur gerimis, Ahmad Siswanto melangkah perlahan namun pasti. Dingin malam tak menyurutkan tekadnya. Warga RT 3/RW 6 Desa Bumiharjo, Kecamatan Keling itu menunaikan nazar: berjalan kaki dari Desa Kancilan menuju Pendopo Kabupaten Jepara.


Perjalanan spiritual tersebut dimulai tepat Jumat (12/12/2025) pukul 00.00 WIB dari Desa Kancilan yang merupakan tempat orang tuanya tinggal dan lokasi ia mengucap nazar hingga berakhir pukul 05.30 WIB di Pendopo Kabupaten Jepara. Total waktu tempuh sekitar 5,5 jam, dilalui di tengah gerimis dan udara dingin malam.


Ahmad Siswanto, yang akrab disapa Wawan Jenggot, tidak berjalan sendiri. Ia dikawal lima orang rekannya yang setia mendampingi sepanjang perjalanan dari Kancilan hingga pusat pemerintahan Kabupaten Jepara.


“Alhamdulillah, nazar sudah terpenuhi. Total perjalanan sekitar lima setengah jam,” ujar Wawan, dikutip dari Mondes, Sabtu (13/12/2025).



Janji yang Ditunaikan, Harapan yang Dititipkan


Setibanya di Pendopo, Wawan Jenggot diterima langsung oleh Wakil Bupati Jepara M. Ibnu Hajar bersama Sekretaris Daerah Jepara Ary Bachtiar. Dalam kesempatan itu, Wawan menyerahkan sebuah pusaka sebagai penanda tuntasnya nazar yang pernah ia ikrarkan.


Ia menjelaskan, nazar jalan kaki tersebut diucapkan sebelum masa kampanye, dengan janji akan berjalan kaki apabila Witiarso Utomo dan M. Ibnu Hajar terpilih dan ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jepara.



Doa untuk Kepemimpinan Baru


Lebih dari sekadar janji personal, perjalanan itu juga menjadi simbol harapan. Wawan menyampaikan pesan khusus kepada Bupati dan Wakil Bupati Jepara agar amanah dalam memimpin dan konsisten menjalankan visi misi pemerintahan.


“Saya yakin beliau komitmen dengan visi misinya. Harapan kami, Bapak Bupati Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Hajar benar-benar peduli dengan semua bidang seni dan budaya tradisional di Jepara. Banyak sanggar tradisional yang selama ini belum tersentuh,” tegasnya.


Visi MULUS (Makmur, Unggul, Lestari, Religius) menjadi harapan yang ia titipkan dalam langkah kaki dan doa sepanjang perjalanan malam itu.



Pusaka Kudi Tulak, Simbol Penolak Bala dan Pelestarian Budaya


Sebagai simbol harapan dan kepedulian terhadap warisan leluhur, Wawan menyerahkan pusaka Kudi Tulak atau Lukesagut, yang dikenal sebagai pusaka penolak bala dan dibuat oleh Empu Tulakan.


“Harapan saya, dengan slogan ‘Lestari’, Bupati benar-benar melestarikan budaya dan peninggalan leluhur. Termasuk memperhatikan para sesepuh budaya yang selama ini kurang mendapat perhatian,” pungkasnya.


Di tengah hiruk pikuk politik dan janji-janji kekuasaan, langkah kaki Wawan Jenggot menjadi pengingat: janji bukan sekadar ucapan, tapi tanggung jawab yang harus ditunaikan meski harus menembus gerimis dan dinginnya malam.


***

Sumber: Dian Mondes.

Tim Redaksi.