| Foto, Nissan Tekton. |
Queensha.id - Otomotif,
Nissan kembali mengibarkan bendera perlawanan di segmen sport utility vehicle (SUV) yang kian padat persaingan. Pabrikan otomotif asal Jepang ini bersiap meluncurkan Nissan Tekton, SUV kelas menengah yang diproyeksikan menjadi penantang serius model maupun mapan seperti Hyundai Creta, Kia Seltos, hingga Maruti Suzuki Grand Vitara.
Tekton pertama kali diperkenalkan dalam bentuk konsep awal oleh Nissan Motor India dan direncanakan meluncur ke pasar pada pertengahan 2026. Model ini menjadi bagian penting dari strategi global Nissan bertajuk “One Car, One World”, yang menekankan efisiensi platform dan desain agar satu model dapat dipasarkan secara luas di berbagai negara.
Taruhan Besar di Segmen Paling Panas
Segmen compact SUV atau C-SUV kini menjadi medan pertempuran utama industri otomotif global. Konsumen menuntut kendaraan yang tangguh, nyaman di perkotaan, sanggup melibas medan semi-offroad, sekaligus kaya fitur dan efisien bahan bakar.
Melalui Tekton, Nissan berupaya merebut konsumen yang selama ini cenderung memilih merek Korea dan India yang lebih agresif dalam inovasi dan harga. Tekton diposisikan sebagai SUV modern dengan karakter kuat yang merupakan sebuah langkah strategis untuk mengembalikan daya saing Nissan di kelas menengah.
Desain Terinspirasi Patrol, Lebih Gagah dan Berotot
Dari sisi desain, Tekton tampil berbeda dibanding SUV Nissan sebelumnya. Mobil ini mengadopsi bahasa desain tegas yang terinspirasi dari Nissan Patrol, SUV legendaris Nissan yang dikenal kokoh dan maskulin.
Teaser dan bocoran visual memperlihatkan garis atap datar, guratan bodi agresif, serta grill depan besar dengan lampu LED khas Nissan. Siluetnya memancarkan kesan SUV solid—daya tarik utama bagi konsumen muda dan keluarga yang menginginkan kendaraan serbaguna dengan tampilan premium.
Interior Modern, Sarat Teknologi
Masuk ke kabin, Tekton diprediksi mengikuti tren SUV modern dengan layar infotainment berukuran besar, panel instrumen digital, serta dukungan sistem keselamatan aktif. Nissan dikabarkan akan menyematkan teknologi Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) Level 2, termasuk pengereman otomatis darurat dan fitur bantuan berkendara lainnya.
Meski spesifikasi resmi belum diumumkan, fokus Nissan diyakini akan tertuju pada kenyamanan, konektivitas, dan teknologi—tiga aspek yang kini menjadi penentu utama keputusan pembelian di segmen SUV menengah.
Mesin Efisien, Opsi Hybrid Menyusul
Nissan Tekton akan dibangun di atas platform CMF-B, yang juga digunakan Renault Duster generasi terbaru—hasil kolaborasi aliansi Renault–Nissan. Platform ini memungkinkan pengembangan kendaraan yang efisien namun tetap bertenaga.
Untuk sektor dapur pacu, Tekton diperkirakan hadir dengan beberapa opsi:
- Mesin 1.3 liter turbo-petrol dengan transmisi manual dan otomatis DCT
- Opsi 1.5 liter atau mild hybrid untuk pasar tertentu
- Varian hybrid penuh yang kemungkinan menyusul pada fase berikutnya
Strategi multi-mesin ini memungkinkan Nissan menjangkau konsumen dengan kebutuhan berbeda, dari pencari performa hingga pengguna yang mengutamakan efisiensi bahan bakar.
Harga Kompetitif, Senjata Utama Nissan
Di segmen yang sensitif terhadap harga, Nissan diperkirakan akan bermain agresif. Analis memprediksi harga Tekton di pasar India berada di kisaran ₹10 lakh hingga ₹20 lakh, dengan penyesuaian untuk pasar lain seperti Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pendekatan harga yang kompetitif, dipadukan dengan desain premium dan fitur lengkap, diharapkan mampu menggoyang dominasi pemain lama yang selama ini menguasai pasar.
Simbol Kebangkitan Nissan
Lebih dari sekadar model baru, Nissan Tekton menjadi simbol kebangkitan Nissan di segmen SUV global. Melalui Tekton, Nissan menargetkan perluasan pangsa pasar di negara berkembang, memperkuat citra merek, serta menawarkan alternatif serius bagi konsumen yang menginginkan SUV modern dengan harga rasional.
Jika peluncuran berjalan mulus dan respons pasar positif, Nissan Tekton berpotensi mengubah peta persaingan SUV kelas menengah, sekaligus membuka babak baru bagi Nissan dalam merebut kembali kepercayaan konsumen otomotif dunia.
***
Tim Redaksi.