Queensha.id - Jepara,
Di bawah langit malam yang tenang dan udara pedesaan yang sejuk, ratusan warga Desa Banyuputih, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, memadati lapangan desa untuk menghadiri acara yang bukan sekadar tradisi, tetapi juga simbol kebersamaan, rasa syukur, dan harapan akan berkah yang terus mengalir: Pengajian Umum dalam Rangka Sedekah Bumi Tahun 2025.
Kegiatan tahunan yang dinanti-nantikan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Petinggi Desa Banyuputih Joko Prakoso, serta Bupati dan Wakil Bupati Jepara, Mas Wiwit dan Gus Hajar. Tidak hanya menjadi ajang spiritual, acara ini juga mempererat jalinan silaturahmi antarwarga dan pemerintah daerah.
Yang membuat suasana semakin khusyuk dan hangat adalah kehadiran Ning Umi Laila, da'iyah muda bersuara lembut dari Surabaya yang telah menyentuh hati banyak umat lewat dakwahnya yang teduh dan menyentuh. Dengan gaya penyampaian yang santun namun membumi, Ning Umi berhasil mengajak para jamaah merenungi pentingnya menjaga alam, memperkuat iman, dan menebar kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
"Sedekah bumi bukan hanya wujud syukur, tapi juga cara kita menjaga harmoni antara manusia dan alam ciptaan-Nya," ujar Ning Umi, disambut anggukan penuh makna dari para hadirin.
Acara dimulai pukul 19.30 dan berlangsung hingga malam larut, namun tak satu pun warga tampak beranjak sebelum doa-doa terakhir dilantunkan. Wajah-wajah penuh harap dan rasa syukur menjadi pemandangan yang menggetarkan hati, menyiratkan bahwa meski zaman terus berubah, nilai-nilai kebersamaan dan keimanan tetap menjadi tiang utama di desa Banyuputih.
Dengan semangat gotong royong yang kental, didukung dokumentasi profesional dari Tiga Putra Video Shooting, malam itu menjadi lebih dari sekadar pengajian. Ia menjadi saksi bisu cinta masyarakat Banyuputih kepada tradisi, tanah kelahiran, dan Tuhan yang Maha Kuasa.
***
Sumber: BS.
0 Komentar