Breaking News

Inilah Daftar Kasus Korupsi di Indonesia Selama 2024-2025, Uang Rakyat Terus Menguap Tak Ada Keadilan

Foto, negara Indonesia. Korupsi merajalela.

Queensha.id - Jakarta,

Dua tahun terakhir menjadi periode yang penuh kekecewaan bagi rakyat Indonesia. Bukan karena bencana alam atau krisis global, tapi karena bencana moral dari dalam negeri sendiri: korupsi. Kasus demi kasus terungkap, dengan nominal yang terus membengkak dan menyeret nama-nama besar dari berbagai lini kekuasaan.

Data yang dihimpun hingga Mei 2025 mencatat, total potensi kerugian negara akibat kasus korupsi selama 2024 hingga 2025 mencapai Rp984 triliun. Angka yang fantastis, setara dengan hampir separuh APBN Indonesia.

Beberapa kasus besar yang menyita perhatian publik antara lain:

1. Kasus Mega Proyek Energi Terbarukan (ETR) 2024
Kerugian negara: Rp212 triliun
Tersangka: Pejabat kementerian energi dan sejumlah pengusaha besar
Proyek yang digadang sebagai tonggak masa depan hijau Indonesia justru menjadi lahan bancakan. Audit BPK menemukan indikasi markup, proyek fiktif, hingga pengalihan dana ke rekening luar negeri.


2. Dana Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
Kerugian negara: Rp178 triliun
Tersangka: Kepala lembaga, dua menteri, dan beberapa kepala daerah
Alih-alih menyehatkan UMKM dan rakyat kecil, dana bantuan justru dikorupsi lewat perusahaan-perusahaan boneka dan pengadaan barang palsu.


3. Suap Tambang Nikel di Sulawesi Tenggara
Kerugian negara: Rp92 triliun
Tersangka: Gubernur, bupati, serta pengusaha tambang asing
Eksploitasi tambang nikel untuk kebutuhan kendaraan listrik global berubah menjadi skandal suap berjamaah. Negara kehilangan potensi pendapatan besar, rakyat hanya kebagian debu dan konflik lahan.


4. Kasus BPJS Fiktif
Kerugian negara: Rp54 triliun
Tersangka: Oknum pejabat BPJS dan vendor IT
Skema penggelembungan jumlah peserta dan klaim fiktif menggerogoti keuangan lembaga kesehatan nasional.


5. Proyek Jalan Tol Bayangan (Tol Maya)
Kerugian negara: Rp89 triliun
Tersangka: Eks menteri PUPR dan kontraktor besar
Jalan tol yang seharusnya mempercepat konektivitas justru tidak pernah dibangun. Peta sudah ada, anggaran cair, tapi tanah kosong masih membentang.


Netizen Menghitung Ulang: ‘984 Triliun = Rakyat Sejahtera?’

Di media sosial, publik menunjukkan frustrasi mereka dengan kalkulasi sederhana tapi menohok.

"Bayangin duit Rp984 triliun disebar ke 280 juta rakyat. Per orang bisa dapet sekitar Rp3,5 juta. Satu keluarga yang isinya 7 orang bisa pegang Rp24 juta. Ekonomi rakyat langsung gerak, warung hidup, sekolah aman, utang lunas. Tapi ya, ini cuma bayangan...,” tulis akun X @RakyatNgitung.

Oleh Redaksi Investigasi Jurnal.


0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia