Breaking News

Jalan Cor Beton dari Kota Jati ke Suwawal Barat sudah Dikerjakan: Mengapa Harus Dikeringkan Berminggu-minggu?

Foto, pengecoran jalan di Desa Demeling hingga Desa Suwawal Barat, kecamatan Mlonggo, Jepara.


Queensha.id - Jepara,

Pekerjaan pengecoran jalan yang menghubungkan Kota Jati di Desa Demeling hingga Desa Suwawal Barat, Kecamatan Mlonggo, mulai tampak dikebut sejak awal bulan ini. Proyek yang membentang di ruas utama penghubung Jepara–Bangsri–Kelet itu tidak sekadar menjawab kebutuhan infrastruktur, tetapi juga sebagai respons nyata atas banyaknya kecelakaan tragis yang terjadi akibat jalan berlubang selama ini.

Korban jiwa yang jatuh di jalur tersebut bukan satu dua. Tak sedikit warga kehilangan orang terkasih, mulai dari pengendara motor hingga truk yang tergelincir di tengah malam karena lubang jalan tak kasat mata. Beberapa kejadian bahkan terekam dan viral di media sosial, mengundang desakan keras dari masyarakat agar pemerintah segera bertindak.

Mengapa Jalan Cor Harus Dikeringkan Berminggu-minggu?

Muncul pertanyaan di masyarakat: mengapa jalan yang dicor harus dibiarkan "nganggur" berminggu-minggu sebelum boleh dilewati?

Menurut Ridwan, salah satu pekerja proyek pembangunan jalan tersebut  Jepara, pengecoran jalan menggunakan beton berbeda dengan pengaspalan biasa. Beton memerlukan waktu curing atau pengeringan dan pematangan struktur secara maksimal agar kekuatan jangka panjangnya terjamin.

“Proses ini idealnya berlangsung minimal 21 hari,” jelasnya. 

“Dalam waktu tersebut, beton akan mencapai kekuatan optimal hingga 90 persen. Kalau dipaksakan dilewati kendaraan sebelum waktunya, beton bisa retak halus hingga pecah total. Ini jelas merugikan dan membahayakan pengguna jalan di masa depan, " imbuhnya.

Selama masa pengeringan, permukaan jalan sering ditutup menggunakan plastik atau disiram air secara berkala untuk menjaga kelembaban. Proses ini membantu reaksi kimia antara semen dan air tetap berlangsung dengan baik dan merata dan itulah yang membuat struktur beton kokoh.

Pembangunan Bernyawa Keselamatan

Pengecoran jalan ini bukan sekadar proyek fisik. Ada nyawa-nyawa yang ingin diselamatkan. Setiap lubang yang kini tertutup oleh campuran semen dan batu split adalah simbol dari luka masyarakat yang perlahan diperbaiki. Pemerintah berharap, dengan kualitas jalan yang meningkat, tingkat kecelakaan bisa ditekan secara signifikan.

Sejumlah warga di sekitar Demeling hingga Suwawal Barat menyambut baik proyek ini. 

“Kami rela memutar agak jauh selama masa pengecoran, asal nanti jalannya kuat dan aman,” ujar Pak Rohman, warga setempat.

“Yang penting tidak ada lagi korban jiwa seperti sebelumnya, " harapnya.

Proyek ini diproyeksikan rampung sepenuhnya dalam dua bulan ke depan, dengan evaluasi struktural dilakukan secara berkala oleh tim teknis.

Jalan bukan sekadar jalur lalu lintas, ia adalah denyut nadi kehidupan. Ketika jalan berlubang, bukan hanya kendaraan yang terguncang, tapi juga rasa aman masyarakat. Maka dari itu, bersabarlah selama proses pengecoran berlangsung. Karena di balik setiap hari pengeringan, ada ratusan hari aman yang menanti.

***

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia