Notification

×

Iklan

Iklan

Jurusan Orang Dalam Jadi Primadona, Lowongan Kerja di Jepara Kian Ketat Tanpa Koneksi

Kamis, 22 Mei 2025 | 10.50 WIB Last Updated 2025-05-22T05:15:30Z
Foto, tangkap layar dari akun Facebook Jepara update.

Queensha.id - Jepara,

Fenomena "jurusan orang dalam" kian menjadi perbincangan hangat di kalangan pencari kerja, terutama di daerah-daerah industri seperti Kabupaten Jepara. Ironi dunia kerja saat ini mencerminkan betapa pentingnya networking dan “kekuatan orang dalam” dalam proses rekrutmen, bahkan melebihi nilai ijazah dan pengalaman kerja.

Salah satu titik panas antusiasme pencari kerja berada di PT. TBZ Industrial Indonesia, sebuah perusahaan garmen besar yang berlokasi di Jl. Raya Jepara - Kudus No.KM.28, Sengonbugel, Mayong, Jepara. Tiap kali lowongan dibuka, ratusan pelamar langsung memadati kantor dan portal lamaran daring perusahaan tersebut.

“Susah Mas, kalau gak ada yang dorong dari dalam. Sekarang kerja itu gak cukup modal ijazah dan niat,” ujar Rini (24), salah satu pelamar asal Welahan yang sudah melamar tiga kali tapi belum mendapat panggilan.

Fenomena ini tak hanya terjadi di sektor garmen. Di berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga pendidikan, banyak lulusan baru yang merasa “kalah sebelum bertanding” karena tidak memiliki relasi yang kuat. Tak sedikit yang kini berseloroh bahwa kuliah di “jurusan orang dalam” adalah jurusan paling menjanjikan di era sekarang.

Namun, pihak manajemen PT. TBZ menegaskan bahwa rekrutmen dilakukan secara objektif. “Kami tetap menjunjung tinggi proses seleksi yang transparan dan adil. Tapi memang betul, persaingan sangat ketat,” jelas salah satu staf HRD yang enggan disebut namanya.

Di balik tingginya minat kerja di pabrik tersebut, realita pahit tentang nepotisme dan ketimpangan kesempatan kerja masih membayangi dunia industri. Banyak yang akhirnya memilih “jalan pintas” demi bisa masuk, tak peduli meski harus membayar “biaya kenalan”.

Kini, semakin banyak generasi muda yang menyadari bahwa ijazah saja tak cukup. Koneksi, relasi, dan bahkan ‘orang dalam’ menjadi kartu truf yang menentukan arah masa depan. Sebuah refleksi suram dunia kerja hari ini, di mana idealisme pendidikan mulai dikalahkan oleh realitas lapangan.

***

Sumber: Jepara update.
×
Berita Terbaru Update