| Foto, hasil dari perbaikan jalan di Desa Sowan kidul. |
Queensha.id — Jepara,
Pembangunan dan rehabilitasi jalan aspal di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, menuai sorotan tajam dari warga. Proyek yang berlangsung di dua wilayah rukun warga (RW) berbeda itu dinilai menyisakan tanda tanya, terutama terkait efisiensi dan transparansi penggunaan anggaran.
Dua titik kegiatan tersebut berada di RT 01, 02, 03 RW 04 serta RT 01, 02, 03 RW 03, yang secara geografis masih berada dalam satu jalur jalan yang sama, hanya terpisah administrasi wilayah RW.
Berdasarkan papan informasi kegiatan, proyek pertama bersumber dari Dana Desa (DD) dengan pagu anggaran Rp195.345.000 dan target pengerjaan sepanjang 450 meter. Sementara proyek kedua dibiayai dari Bantuan Keuangan Provinsi Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp200.000.000 dengan target 550 meter.
Hitungan Manual Warga Dinilai Tidak Masuk Akal
Seorang warga berinisial EW (35) menyampaikan bahwa secara kasat mata, pekerjaan memang terlihat sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB). Namun setelah dilakukan pencermatan melalui perhitungan manual, ia menduga terdapat ketidaksesuaian harga satuan.
“Dengan anggaran sebesar itu, kok total panjangnya hanya sekitar satu kilometer. Dalam hitungan manual kami, masih ada sisa anggaran yang cukup besar,” ujar EW kepada Queensha.id, Jumat (12/12/2025).
EW memaparkan perhitungan pengaspalan dari Dana Desa dengan spesifikasi panjang 450 meter, lebar 3 meter, dan tebal 0,02 meter. Dari perhitungan tersebut, kebutuhan material diperkirakan hanya mencapai 62,1 ton, atau setara Rp80.730.000 jika harga per ton Rp1.300.000.
“Artinya, dari anggaran Rp195.345.000, masih ada sisa sekitar Rp114.615.000,” tegasnya.
Proyek Rp200 Juta Hanya Capai 550 Meter
Sorotan serupa juga disampaikan warga lain berinisial LA (47). Ia mempertanyakan logika proyek pengaspalan senilai Rp200 juta yang hanya menghasilkan panjang jalan 550 meter.
“Opo iku rak ijek turah mberah,” ucapnya, menyiratkan keheranan.
Menurut LA, jika dihitung secara global dari total anggaran gabungan Rp395.345.000, kemudian dikurangi PPN 17 persen, biaya mobilisasi alat berat, teakcoat, dan operasional harian, seharusnya masih terdapat sisa anggaran cukup signifikan.
Ia merinci, setelah seluruh potongan dihitung, sisa anggaran diperkirakan mencapai Rp118.736.350.
“Hitungan ini sudah saya naikkan (mark-up) agar realistis. Tapi tetap muncul pertanyaan besar, sisa anggaran sesuai pelaksanaan itu dibawa ke mana?” tandas LA.
Kades Belum Beri Penjelasan Rinci
Terpisah, saat dikonfirmasi terkait dugaan tersebut, Kepala Desa Sowan Kidul, Ahmad Dzuri, belum memberikan penjelasan secara detail.
“Saesok wae, saat ini posisi aku sudah di sawah,” ujarnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak pemerintah desa maupun pelaksana kegiatan terkait perbedaan hitungan anggaran yang dipersoalkan warga.
"Redaksi membuka ruang hak jawab dan klarifikasi bagi Pemerintah Desa Sowan Kidul maupun pihak terkait agar informasi tetap berimbang dan transparan".
***
Wartawan: Yusron.
Tim Redaksi.