Queensha.id - Jepara,
Nasib apes menimpa Sunar (60), warga Desa Bantrong, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. Mesin diesel penggerak bajak sawah milik kelompok tani yang biasa digunakan untuk mengolah lahan pertanian, raib digondol maling pada Rabu dini hari (21/5/2025).
Kabar kehilangan itu pertama kali mencuat dari Darno, tetangga terdekat lokasi penyimpanan mesin yang hanya berjarak 20 meter. Saat subuh menjelang, Darno menyadari kejanggalan saat hendak memeriksa alat bajak tersebut.
“Sekitar jam tiga pagi, saya lihat mesinnya sudah tidak ada. Tinggal rangkanya saja,” ucap Pak Darno kepada awak media dengan nada kecewa.
Mesin diesel merek Kubota 12 PK yang biasanya tersambung pada alat bajak, lenyap tanpa jejak. Dugaan kuat menyebutkan bahwa mesin tersebut dicuri oleh pelaku yang sudah memetakan situasi sekitar.
“Saya sebenarnya baru tidur jam tiga dini hari, sebelumnya sempat jaga. Mungkin malingnya datang sekitar jam 12 malam,” tambah Pak Darno.
Kehilangan ini menjadi pukulan telak, bukan hanya bagi Pak Sunar sebagai pemilik lahan, tetapi juga bagi kelompok tani (Gapoktan) yang memiliki mesin tersebut secara kolektif. Ironisnya, kejadian serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu menimpa tetangga Pak Darno. Kini, giliran ia yang menjadi korban.
Yang lebih memprihatinkan, dugaan warga menyebut maraknya pencurian ini tidak lepas dari meningkatnya peredaran minuman keras di wilayah Bantrong dan sekitarnya. Salah seorang warga berinisial P menyebut, ada sosok berinisial S yang dikenal sebagai penjual minuman keras kepada para pemuda desa.
“Kalau dibiarkan, bisa jadi para pelaku pencurian ini adalah mereka yang kecanduan miras. Sudah mulai meresahkan,” ujar P.
Warga berharap aparat kepolisian segera bertindak dan menertibkan peredaran miras serta mengusut pelaku pencurian. Ketakutan mulai tumbuh di tengah masyarakat. Mereka khawatir aksi semacam ini akan terus berulang jika tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang.
“Kalau tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin nanti traktor atau pupuk pun ikut hilang,” keluh salah satu petani yang enggan disebut namanya.
Kejadian ini menjadi alarm keras bagi warga dan pemerintah desa untuk memperketat keamanan lingkungan serta mengendalikan faktor-faktor pemicu kriminalitas di tingkat akar rumput.
***
Sumber: S62.
0 Komentar