Breaking News

Gadis di Bawah Umur Diduga Disetubuhi Geng di Pati, Video Diancam Disebar

Foto, ilustrasi seorang gadis disetubuhi dan direkam oleh pelaku.

Queensha.id - Pati,

Kasus kekerasan seksual terhadap anak kembali mengguncang publik. Seorang anak perempuan di bawah umur diduga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh sekelompok geng di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Lebih memprihatinkan, aksi biadab ini disertai ancaman penyebaran video kejadian, yang diduga sengaja direkam oleh pelaku.

Peristiwa memilukan ini terungkap dalam audiensi resmi yang digelar di Ruang Kembang Joyo, Setda Pati, pada Sabtu (28/6/2025). Audiensi tersebut dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Bupati Pati Risma Ardi Chandra, jajaran Dinas Sosial P3AKB Pati, serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bima Sakti.

Menurut keterangan dari anggota LBH Bima Sakti, Ibrahim, kejadian tragis ini terjadi pada 24 Mei 2025. Kala itu, korban yang berasal dari Kecamatan Margoyoso tengah menunggu bus untuk menuju Pati Kota. Di saat itulah, salah satu anggota geng mendekati korban dengan motor dan menawarkan tumpangan.

“Awalnya korban berniat ke Pati Kota naik bus, tapi kemudian ditawari untuk dibonceng. Korban mengira akan diantar ke tujuan, tapi justru dibawa ke sebuah hotel di wilayah Pati,” ujar Ibrahim.

Di hotel tersebut, korban dipaksa mengonsumsi minuman keras dan obat-obatan oleh para pelaku. Dalam kondisi tidak sadar, korban kemudian diperkosa secara bergiliran oleh lima orang. Parahnya, pelaku diduga merekam aksi bejat itu dan mengancam akan menyebarkan video tersebut jika korban melapor.


Tindakan Tegas Didesak

Menteri Arifah Fauzi mengecam keras tindakan pelaku dan meminta aparat penegak hukum bertindak cepat serta memberi perlindungan maksimal kepada korban.

“Kami mendesak aparat agar tidak ragu menerapkan Undang-Undang Perlindungan Anak dan juga UU ITE jika benar ada rekaman yang disebar sebagai alat intimidasi,” tegas Arifah dalam pernyataannya.

Wakil Bupati Risma Ardi Chandra menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mendampingi korban secara psikologis dan hukum. “Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga trauma yang akan melekat seumur hidup. Kami tidak akan membiarkan korban berjuang sendirian,” ujarnya.


Masyarakat Geram, Desak Keadilan

Masyarakat Kabupaten Pati mengecam keras kejadian ini. Di media sosial, warganet ramai menyuarakan tagar #KeadilanUntukKorban dan #LawanKekerasanSeksual. Banyak pihak mendesak polisi untuk segera menangkap dan menghukum para pelaku seberat-beratnya.

Kasatreskrim Polresta Pati yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan resmi. Namun, sumber internal menyebutkan bahwa penyelidikan tengah berlangsung intensif, termasuk pelacakan keberadaan video dan identitas seluruh pelaku.


Jadi, tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa kekerasan terhadap anak, terutama yang dilakukan oleh kelompok terorganisir, merupakan ancaman serius yang harus dihadapi dengan pendekatan hukum dan sosial secara bersamaan. Selain menghukum pelaku, dukungan moral dan rehabilitasi terhadap korban adalah keharusan. Karena di balik berita yang mengejutkan, ada seorang anak yang masa depannya kini berada di ujung tanduk.

***

Sumber: dtkN.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia