Queensha.id – Jepara,
Upaya penguatan pengawasan hutan di Kecamatan Batealit bergerak serius. Camat Batealit, Yenny Diah Sulistiyani, S.STP., M.H., melakukan kunjungan resmi ke rumah dinas Kepala Resor Pemangkuan Hutan (KRPH) Batealit, Noor Khamid, pada Jumat (21/11/2025).
Kunjungan ini bukan sekadar seremonial. Ia menandai langkah awal membangun sinergitas strategis antara pemerintah kecamatan dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batealit, di tengah ancaman kerusakan hutan yang masih membayangi: illegal logging, perambahan, hingga potensi kebakaran hutan.
Apresiasi Camat & Tuntutan Pengawasan Lebih Ketat
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat namun tegas tersebut, Camat Yenny memberikan apresiasi atas kerja keras KRPH Noor Khamid beserta jajarannya dalam menjaga kelestarian hutan.
Namun ia juga menekankan bahwa tantangan di lapangan masih besar.
“Kami berharap dengan sinergitas ini pengelolaan hutan semakin efektif dan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar,” tegas Yenny.
Yenny hadir bersama Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Batealit, Ridhuwan, serta Satkordikcam Batealit, Noor Baidi, sebagai bentuk dukungan penuh pemerintah kecamatan terhadap penguatan pengawasan hutan.
Tanam Pohon Gaharu & Dewandaru: Simbol Komitmen Bersama
Sebagai wujud sinergi nyata, Camat Yenny dan KRPH Noor Khamid menanam dua bibit pohon: Gaharu dan Dewandaru di halaman rumah dinas KRPH.
“Penanaman ini simbol komitmen kita. Kami ingin sinergi ini tidak berhenti di diskusi, tetapi diwujudkan dalam aksi nyata,” ujar Yenny.
Penanaman kedua pohon bernilai tinggi tersebut menjadi pesan kuat: pemerintah kecamatan dan Perhutani sama-sama berkomitmen menjaga keberlanjutan lingkungan di Batealit.
Perkenalkan Taman Baca Wana Aksara: Edukasi Lingkungan untuk Warga
Dalam kesempatan itu, KRPH Noor Khamid juga memperkenalkan Taman Baca Wana Aksara, sebuah ruang edukasi yang dibangun untuk meningkatkan literasi lingkungan masyarakat.
“Kami berharap dukungan pemerintah kecamatan dapat memperkuat upaya kami mengajak masyarakat lebih peduli terhadap hutan,” ucap Noor Khamid.
Taman baca ini menjadi wadah pembelajaran sekaligus pusat kampanye pelestarian alam di wilayah Batealit.
Bahas Pengawasan Wisata Perhutani & Program Kolaboratif
Selain isu kehutanan, pertemuan itu juga membahas potensi dan pengelolaan wisata alam di lahan Perhutani. Termasuk di dalamnya:
- Pengawasan aktivitas wisata
- Pengolahan sampah
- Pelatihan pengelolaan lingkungan
- Pengembangan produk lokal ramah lingkungan
- Program penghijauan
Noor Khamid menegaskan bahwa pihaknya terbuka bekerja sama dengan pengelola wisata yang ingin mengembangkan konsep wisata berkelanjutan.
“Pelatihan, penanaman pohon, hingga pemberdayaan masyarakat bisa menjadi program bersama,” tuturnya.
Namun ia memberikan peringatan keras untuk pengelola wisata yang abai terhadap aturan.
“Kami akan bertindak tegas terhadap pengelola wisata yang merusak lingkungan. Tidak ada toleransi,” tegasnya.
Harapan: Wisata Maju, Hutan Tetap Terjaga
Kunjungan ini jelas menjadi angin segar bagi upaya menjaga kelestarian hutan Batealit. Dengan terbangunnya sinergitas antara pemerintah kecamatan, KPH, kepolisian, dan pengelola wisata, potensi wisata alam Perhutani diharapkan dapat berkembang tanpa mengorbankan keseimbangan ekologi dan kesejahteraan masyarakat.
Wartawan: Wakhid Obeng.