Notification

×

Iklan

Iklan

Janji Manis CV Senggol Mekar: Tambang Gunung Mrico Akan Bawa Berkah?

Jumat, 13 Juni 2025 | 16.33 WIB Last Updated 2025-06-13T09:54:50Z
Foto, tangkap layar dari berbagai sumber terpercaya.

Queensha.id - Jepara,

Jepara, Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Warga Pro Tambang Gunung Mrico beberapa hari lalu di depan Kantor Bupati Jepara menjadi sorotan tajam. Di tengah kontroversi dan tarik-menarik kepentingan soal eksploitasi sumber daya alam, CV Senggol Mekar yang merupakan perusahaan penambang yang beroperasi di kawasan Gunung Mrico, Desa Sumberrejo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara mengumumkan komitmennya untuk membangun hubungan berkeadilan dengan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Dalam pernyataan resminya, Jumat (13/6/2025), kuasa hukum dari Aliansi Masyarakat dan Pekerja Tambang Gunung Mrico, Fajar Syafrudin Syah, menegaskan bahwa CV Senggol Mekar tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis semata. Mereka mengaku siap menjalankan aktivitas tambang secara etis, berkelanjutan, dan berbasis kemitraan dengan warga sekitar.

“Ada delapan poin komitmen yang sudah kami tetapkan untuk masyarakat Dukuh Pendem dan Toplek,” ujar Fajar kepada wartawan.

Delapan komitmen tersebut meliputi:

1. Beasiswa pendidikan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu di jenjang SD, SMP, hingga SMA

2. Pembangunan fasilitas pemandian umum di Dukuh Toplek

3. Pembuatan sumur air bersih

4. Bantuan pembangunan masjid di Dukuh Toplek

5. Penyaluran sembako sesuai hasil musyawarah

6. Pemeliharaan jalan desa

7. Skema kompensasi untuk warga terdampak berbasis musyawarah

8. Pemberdayaan tenaga kerja lokal


Menurut Fajar, keterlibatan masyarakat tidak hanya bersifat pasif sebagai penerima manfaat, tetapi juga aktif dalam operasional perusahaan.

”Kami akan libatkan warga lokal untuk bekerja dalam proses operasional kami,” ujarnya.

Yang menarik, Fajar juga menyebut bahwa tanah milik direktur CV Senggol Mekar di lokasi tambang Gunung Mrico akan diizinkan untuk dikelola masyarakat sebagai lahan pertanian sebelum aktivitas penambangan dimulai.

Antara Janji dan Realita

Pernyataan tersebut tentu saja membawa angin segar bagi sebagian warga yang mendukung keberadaan tambang. Namun, janji CSR yang indah di atas kertas tetap menjadi pertanyaan besar di lapangan: mampukah semua komitmen itu direalisasikan secara konsisten dan transparan?

Sejumlah aktivis lingkungan dan tokoh masyarakat yang menolak tambang mempertanyakan dampak jangka panjang dari aktivitas ini terhadap lingkungan, ketersediaan air, hingga keseimbangan ekosistem Gunung Mrico. Meski pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan langsung untuk melarang aktivitas tambang yang telah mengantongi izin, masyarakat sipil tetap menjadi benteng terakhir pengawasan.

Di sisi lain, kelompok warga pro tambang menilai bahwa keberadaan CV Senggol Mekar membuka peluang baru, terutama bagi kaum muda yang selama ini kesulitan mencari pekerjaan tetap di desa.

Harapan Akan Musyawarah dan Kemitraan

Fajar mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan bahwa CV Senggol Mekar berkomitmen menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat serta mendukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Namun, publik kini menanti apakah narasi indah ini hanya akan menjadi jargon promosi, atau benar-benar diimplementasikan dalam bentuk nyata. Warga Sumberrejo dan Jepara pada umumnya berharap agar semua janji ini tidak hanya sekadar alat meredam kritik, tetapi menjadi pijakan menuju kesejahteraan bersama.

Gunung Mrico kini berdiri di persimpangan antara eksploitasi dan harapan. Di mana bumi dipijak, di sana pula warga menuntut bukti, bukan sekadar janji.

***

Sumber: MN.

×
Berita Terbaru Update