Breaking News

Ketelatenan dan Kesetiaan Seorang Peternak, Haji Siswanto Sang Perawat Kambing dari Wedung Demak

Foto, Haji Siswanto, warga asli Desa Wedung yang dikenal sebagai peternak kambing tangguh dan telaten.


Queensha.id - Demak,

Di tengah sunyinya pematang sawah dan aliran sungai Desa Buko, Kecamatan Wedung, Demak, ada satu sosok sepuh yang tetap giat bergelut dengan aroma jerami dan suara embikan kambing. Dialah Haji Siswanto, warga asli Desa Wedung yang dikenal sebagai peternak kambing tangguh dan telaten.

Meski momen Idul Adha telah berlalu, rutinitas Haji Siswanto justru tetap berjalan seperti biasa. Setiap hari ia datang ke kandangnya yang berjumlah lima unit, tersebar di tepi Sungai Kumpulan, Desa Buko yang sekitar satu kilometer dari rumahnya. Di sana, ia memberi pakan, memperbaiki kandang yang rusak, dan memastikan kambing-kambingnya dalam kondisi sehat.

“Kalau usaha ternak ini sudah lebih dari 15 tahun saya tekuni. Dari awalnya cuma satu kandang kecil, sekarang sudah lima kandang, masing-masing bisa menampung sekitar 20 ekor kambing,” ujar Haji Siswanto, Sabtu (14/6/2025).

Keseriusannya dalam mengembangkan peternakan tidak main-main. Selain diawasi langsung oleh dirinya dan sang anak, ia juga menggandeng beberapa penjaga serta menerapkan sistem titip kambing atau bagi hasil dengan warga sekitar. Skema ini menjadi jembatan antara bisnis dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Permintaan kambing paling melonjak, tentu saja, saat Idul Adha. Tahun ini, Haji Siswanto berhasil menjual lebih dari 100 ekor kambing dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 4 juta, tergantung ukuran dan jenisnya. Tak hanya kambing, ia juga menyediakan sapi dan kerbau sebagai hewan kurban.

“Sapi dan kerbau juga kami siapkan. Bekas tambatan hewan kurban itu masih terlihat di depan kandang ini,” jelasnya sambil menunjuk ke arah tempat penjagalan di pinggir sungai.

Menariknya, Haji Siswanto juga menyediakan layanan tambahan bagi para pelanggan. Selain bisa membeli kambing dalam kondisi hidup dan diantar sampai tujuan, pembeli juga bisa memilih opsi pemotongan di tempat, mirip dengan rumah potong hewan. Fasilitas ini memudahkan warga yang ingin praktis, terutama untuk keperluan aqiqah atau acara hajatan lainnya.

“Kadang ada juga yang langsung datang ke sini, pilih kambing, bayar, langsung dibawa pulang. Kita fleksibel,” tambahnya.

Dengan pengalaman panjang dan stabilitas usaha yang ia jalani, Haji Siswanto tak segan berbagi ilmu. Ia membuka diri bagi siapa saja yang ingin belajar tentang dunia peternakan kambing.

“Silakan saja kalau ada yang ingin belajar langsung. Kita bisa ngobrol-ngobrol soal seluk-beluk ternak kambing,” tuturnya ramah, mengakhiri perbincangan.

Kisah Haji Siswanto bukan sekadar tentang kambing dan kandang, tapi tentang kegigihan, kesabaran, dan cinta terhadap pekerjaan yang digeluti dengan sepenuh hati. Di tengah arus modernisasi, ia membuktikan bahwa usaha tradisional tetap menjanjikan asal dijalani dengan niat dan ketekunan.

***

Reporter: Pak Muin.
Editor: Vico Rahman.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia