Queensha.id - Jepara,
Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan dua anak muda mengendarai sepeda motor dan satu menggunakan Kawasaki Ninja berwarna biru, satunya lagi motor trail yang tampak dikejar oleh seorang lelaki tua berpeci caping dan membawa ranting pohon panjang. Tayangan ini pertama kali diunggah akun Facebook Jepara Update dan disusul oleh akun Fatkhul Muin yang menyoroti aksi tidak terpuji tersebut.
Lokasi kejadian diduga berada di wilayah persawahan Jepara. Berdasarkan ciri medan dan komentar warga, kuat dugaan bahwa peristiwa itu terjadi di salah satu daerah persawahan aktif yang biasa menjadi tempat menggembala ternak di Jepara.
Dari tayangan video dan tangkapan layar yang beredar, terlihat jelas bahwa dua anak muda tersebut seperti sedang mengejek atau meledek si bapak penggembala yang sedang menggiring sapi. Sang bapak, mengenakan caping khas petani, tampak marah dan mengejar keduanya sambil melemparkan ranting pohon yang cukup panjang ke arah mereka.
Unggahan Fatkhul Muin menuliskan dengan nada tegas:
“SATU KATA UNTUK ANAK MUDA INI: KUALAT KAMU NAK.”
“Melihat tayangan video dua anak muda naik motor menggoda bapak-bapak yang sedang menggembala sapi membuat kita sedih. Sudah sebegitukah akhlak anak muda sekarang?”
Video ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat. Banyak netizen mengecam perilaku tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap orang tua yang sedang bekerja keras. Bahkan beberapa tokoh masyarakat dan ustaz lokal menilai bahwa ini bukan sekadar kenakalan remaja, melainkan sudah menyentuh ranah etika dan akhlak sosial.
Cermin Akhlak yang Tercoreng
Perilaku mengejek orang tua, apalagi saat mereka sedang bekerja di sawah dan bukan hanya mencederai rasa hormat, tapi juga memperlihatkan betapa akhlak anak muda kini semakin memprihatinkan.
Menggembala sapi bukan pekerjaan hina. Justru, itu pekerjaan penuh kesabaran dan ketekunan. Mereka yang berkeringat di ladang dan sawah adalah penopang nyata ketahanan pangan bangsa.
Sebaliknya, anak muda yang memperolok dan memancing emosi orang tua semacam itu perlu mendapat pembinaan secara moral, sosial, dan jika perlu, edukasi hukum.
Seruan dan Himbauan untuk Anak Muda
Sudah saatnya anak muda tidak hanya sekadar cerdas secara teknologi, tapi juga dewasa secara akhlak. Kemajuan zaman tidak boleh menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai luhur seperti sopan santun, empati, dan rasa hormat kepada yang lebih tua.
Beberapa bentuk sikap hormat yang harus dijaga:
1. Jangan Menjadikan Orang Tua Sebagai Lelucon: Siapapun yang lebih tua patut dihargai, apalagi mereka yang bekerja keras.
2. Belajar Merendah: Meski punya motor mewah, jangan merasa lebih tinggi dari mereka yang memakai caping dan berjalan kaki.
3. Jaga Mulut, Jaga Perilaku: Tak semua candaan itu lucu, apalagi jika menyakiti perasaan orang lain.
4. Berani Minta Maaf: Jika salah, jangan malu mengakui. Justru itulah tanda kedewasaan.
Belajar dari Kejadian: Jangan Sampai “Kualat”
Ungkapan “kualat kamu nak” bukan semata-mata umpatan, tapi doa yang keluar dari hati yang terzalimi. Bagi masyarakat Jawa, kualat adalah bentuk peringatan spiritual: bahwa doa orang yang dizalimi bisa menjadi bumerang bagi si pelaku. Jangan tunggu kehidupanmu tersandung karena menyakiti hati mereka yang justru harusnya kau muliakan.
Peristiwa ini semoga menjadi tamparan keras bagi kita semua, terutama generasi muda. Mari jadikan momen ini sebagai titik balik untuk memperbaiki diri, menguatkan pendidikan akhlak di rumah, sekolah, dan lingkungan sosial.
Hormatilah orang tua, tidak hanya orang tuamu sendiri, tapi semua orang yang telah lebih dulu menapaki kehidupan ini. Karena hidup yang berkah, dimulai dari hati yang tahu cara menghormati.
Jika Anda memiliki informasi tambahan mengenai lokasi pasti kejadian, nama pelaku, atau klarifikasi dari pihak terkait, redaksi siap mengembangkan liputan lanjutan.
***
Sumber: JU/FM akun Facebook.
0 Komentar