Queensha.id - Demak,
Ketika banjir rob makin menjadi bencana tahunan yang menyesakkan dada warga pesisir Demak, khususnya di Kecamatan Sayung, para tokoh masyarakat dan ulama NU pun tak tinggal diam. Bertempat di Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak, pada Rabu, 4 Juni 2025, digelar rapat koordinasi akbar yang mempertemukan seluruh elemen MWC NU se-Kabupaten Demak dalam satu tujuan: menyatukan langkah untuk mencari solusi nyata terhadap rob dan banjir yang kian mengganas.
Tak sekadar rapat, hasilnya adalah ikhtiar konkret: pembentukan Tim Aksi Peduli Kemanusiaan yang siap bergerak hingga ke akar rumput. Tim ini tak hanya berisi pengurus, tapi juga menyeret partisipasi aktif dari badan otonom NU seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, hingga IPNU-IPPNU.
Puncak gerakan ini adalah Istighotsah Kebangsaan, yang dijadwalkan pada Ahad, 15 Juni 2025 di depan Pabrik Polytron Sayung. Dengan target minimal 100 ribu peserta dari seluruh ranting NU se-Demak, acara ini bukan sekadar doa, tapi juga teriakan batin masyarakat yang ingin didengar oleh pusat. Setiap ranting diwajibkan menyumbangkan minimal 1.000 peserta dalam aksi ini, dengan harapan gelombang manusia yang hadir dapat mengetuk hati pemerintah pusat.
> “Rob Demak bukan sekadar urusan lokal. Butuh pelukan pusat untuk menghadirkan solusi komprehensif,” tegas Koordinator Aksi MWC NU Sayung, Nur Kholish Anja.
Langkah sinergis ini tak main-main. Koordinasi dengan pihak Pemda, POLDA, hingga Kementerian terkait sedang digodok dengan harapan kehadiran langsung Presiden RI dalam acara Istighotsah tersebut. Sebuah momentum yang bisa menjadi titik balik — dari krisis menuju solusi.
Tak hanya soal spiritualitas, aksi ini dirancang dengan pendekatan teknis. Seragam NU berwarna putih akan dikenakan para peserta, dengan logistik dan transportasi ditanggung masing-masing ranting. Media pun dilibatkan penuh agar #SaveRobDemak menggema tak hanya di jalanan Sayung, tapi juga di jagat digital.
Melalui sinergi gerakan doa, aksi massa, dan tekanan moral, para kiai dan warga NU berharap negara benar-benar hadir, bukan sekadar simbolik. Karena rob tak hanya merusak rumah, tapi juga menggerus harapan.
***
Sumber: Wijayanto Wisnu Aji (akun Facebook).
#MenantiPelukanPusatSoalRobDemak
#SaveRobDemak