Breaking News

Menjelajah Kenikmatan Abadi, Makanan dan Minuman Surga dalam Perspektif Al-Qur’an

Foto, ilustrasi makanan dan minuman dari dunia.

Queensha.id - Edukasi Islam,

Surga, sebagai tempat impian setiap insan beriman, digambarkan dalam Al-Qur’an dan hadis bukan hanya sebagai tempat tinggal abadi, tetapi juga sebagai taman kenikmatan yang tiada tara. Salah satu aspek yang paling memikat dari gambaran surga adalah sajian makanan dan minuman di dalamnya—sempurna tanpa cacat, lezat tanpa efek samping, dan dikemas dalam suasana damai yang tak tergambarkan oleh dunia.

Buah-buahan Surga: Selalu Baru, Tak Pernah Habis

Dalam surat Al-Waqi’ah ayat 32-33, Allah menjanjikan buah-buahan melimpah sebagai hidangan utama penghuni surga. Buah itu tak mengenal musim, tak perlu dipetik, dan rasanya senantiasa baru meski bentuknya tampak serupa.

"Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, ‘Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.’" (QS. Al-Baqarah: 25)



Fenomena "rasa yang selalu baru" ini menjadi simbol dari keabadian dan keajaiban surga, menunjukkan bahwa nikmat surgawi tak akan pernah membosankan.


Daging yang Tak Menyakitkan

Berbeda dengan dunia, di mana konsumsi daging bisa membawa risiko kesehatan, di surga daging hadir sebagai santapan pilihan tanpa ancaman kolesterol, asam urat, atau penyakit lainnya.

"Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan." (QS. Al-Waqi’ah: 21)



Kenikmatan ini menjadi bentuk penghormatan ilahi kepada mereka yang menjaga keimanan dan amal saleh sepanjang hidup.

Minuman Surga: Jernih, Harum, Tak Memabukkan

Al-Qur’an menampilkan minuman surga dengan detail luar biasa. Dalam QS. Muhammad: 15, dijelaskan tentang sungai-sungai yang mengalir: dari air murni, susu, khamar lezat yang tidak memabukkan, hingga madu murni yang disaring.

"Tidak ada di dalamnya (unsur) yang membahayakan dan mereka tidak mabuk karenanya." (QS. Ash-Shaffat: 47)



Minuman ini bukan hanya menyegarkan, tetapi juga menenangkan jiwa—sebuah pengalaman spiritual dan fisik yang tak bisa dibandingkan dengan apa pun di bumi.

Tanpa Buang Hajat, Tanpa Lelah

Kenikmatan surga tidak berhenti pada rasa. Makanan dan minuman surgawi juga tak menghasilkan kotoran. Hadis Muslim menyebutkan bahwa penghuni surga tidak buang air besar, kecil, tidak meludah, atau bersin. Ini menggambarkan kesempurnaan sistem tubuh surgawi—tidak lelah, tidak sakit, hanya kenyamanan abadi.

Pesta Kenikmatan dalam Kedamaian

Bayangkan jamuan tak berujung, di bawah rindangnya pohon-pohon surga, ditemani bidadari, dengan suasana akrab penuh tawa dan cinta kasih. Hidangan tersedia kapan saja, tanpa diminta, dan disajikan oleh pelayan-pelayan muda nan rupawan.

"Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas yang campurannya adalah air kafur." (QS. Al-Insan: 5)


Itulah potret kebahagiaan surgawi yang dijanjikan bagi mereka yang menjaga ketakwaan dan menjauhi keburukan di dunia fana ini.


Surga, Janji Kenikmatan Tanpa Batas

Makanan dan minuman dalam surga bukan semata kenikmatan indrawi, tetapi simbol rahmat dan ganjaran agung dari Allah. Bagi para hamba yang bersabar dan istiqomah dalam iman, surga bukan hanya tempat kembali, tetapi juga perhentian akhir yang penuh kedamaian dan cinta dari Sang Pencipta.

"Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka akan bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah." (QS. An-Nisa: 69)



Surga bukan sekadar mimpi, melainkan janji suci yang patut kita kejar, dengan amal, sabar, dan keimanan yang teguh.

***
Sumber: ZI.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia