Foto, seorang anak sedang berdoa diatas kuburan keluarganya. Sumber: Muhamad Chamim. |
Queensha.id - Edukasi Islam,
Unggahan reflektif dari akun Facebook Muhamad Chamim belakangan ini menjadi sorotan warganet. Di tengah dunia yang sibuk dan penuh hiruk-pikuk urusan duniawi, Chamim menyuarakan seruan halus namun dalam: kenalkan akhirat kepada anak-anak sejak dini.
"Kenalkan alam akhirat kepada anak-anak... Ajarkan doa dan adab-adab luhur kepada mereka..." tulisnya.
Unggahan ini bukan hanya tentang kesedihan, tetapi juga sarat dengan edukasi Islam dan pesan sosial. Dalam Islam, mengenalkan kematian bukan untuk menakuti, melainkan untuk menanamkan kesadaran tentang hidup yang hakiki: kehidupan setelah kematian.
Ajarkan Anak Mengenal Kehidupan Setelah Mati
Mengenalkan anak-anak pada realitas akhirat adalah bagian dari ajaran tauhid. Allah SWT dalam Al-Qur’an berfirman:
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan."
(QS. Al-‘Ankabut: 57)
Orang tua diharapkan tak hanya mendidik anak dalam urusan duniawi, tapi juga menanamkan nilai tauhid, ketaatan kepada Allah, serta kesadaran tentang alam barzakh.
Dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati.”
(HR. Tirmidzi, no. 2459)
Kuburan Sebagai Tempat Tadabbur, Bukan Ketakutan
Chamim juga menulis:
"Berziarahlah, jangan merasa anti dengan kuburan... Karena kuburan akan menggugah hati yang lalai..."
Ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad SAW:
"Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah, karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan kematian."
(HR. Muslim no. 977)
Ziarah kubur dalam Islam memiliki dua tujuan: mendoakan yang telah meninggal, dan mengingatkan yang hidup untuk memperbaiki amal. Hal ini juga menjadi bentuk edukasi sosial, karena memperkuat tali silaturahmi antar keluarga serta menjaga nilai-nilai tradisi yang luhur.
Doa Anak yang Saleh: Amal Jariyah Abadi
Muhamad Chamim menulis penuh rindu:
"Sekarang kita mendoakan salah satu keluarga di alam kubur... Kelak kita juga sangat membutuhkan doa dari anak cucu yang masih hidup..."
Islam mengajarkan bahwa doa anak yang saleh adalah salah satu amal yang tak akan terputus setelah seseorang wafat.
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya."
(HR. Muslim no. 1631)
Oleh karena itu, membekali anak dengan akidah yang kuat, adab yang mulia, dan kebiasaan mendoakan orang tua adalah investasi spiritual yang sangat besar.
Pelajaran Sosial: Menghargai Kehidupan dan Kematian
Dalam konteks sosial, unggahan ini juga mengingatkan kita untuk tidak mengasingkan kematian dari kehidupan sehari-hari. Mengajak anak mengenal proses kehidupan hingga kematian—tanpa horor atau ketakutan—akan membentuk pribadi yang lembut, sadar diri, dan penuh empati.
Edukasi sosial Islam menekankan pentingnya menghormati orang yang telah wafat, menjaga hubungan kekeluargaan, serta menumbuhkan kesalehan kolektif di masyarakat.
Unggahan Muhamad Chamim bukan sekadar curahan hati, tapi juga seruan lembut untuk kembali kepada fitrah. Mengingatkan bahwa dunia ini hanyalah tempat singgah. Bahwa anak-anak perlu disiapkan, bukan hanya untuk sukses di dunia, tetapi juga bahagia di akhirat.
"Khanza, kami rindu kamu nak..."
Ungkapan itu menjadi pengingat, bahwa cinta sejati tak pernah mati. Ia hanya berpindah wujud, dari pelukan dunia ke doa-doa yang tulus dari orang-orang yang mencintainya.
Tagar: #edukasispiritual #ziarahkubur #akhiranak #doaanaksholeh #fyp #viral
Sumber: Muhamad Chamim.
0 Komentar