Breaking News

Pungkruk Memanggil: Geliat Hiburan Malam Kembali Menggoda Lelaki di Jepara

Foto, tangkap layar dari akun Facebook LBJ. Para pemandu karaoke di tempat hiburan malam di sekitar pantai Pungkruk, Jepara.


Queensha.id - Jepara,

Setelah sempat meredup karena himbauan dan penertiban, kawasan wisata malam di sekitar Pantai Pungkruk, Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Jepara kembali hidup. Tempat karaoke yang tersebar di sepanjang jalur pesisir itu mulai kembali beroperasi, memanggil para lelaki yang butuh "hiburan" setelah hari-hari panjang bekerja.

Dalam unggahan viral akun Facebook Lintas Berita Jepara (LBJ), yang dikenal kerap menyuarakan dinamika sosial masyarakat Jepara, muncul kalimat yang menggelitik namun mengandung makna dalam:

"Asoy, Tanggal Nom Bolo (tanggal muda setelah gajian) — Pungkruk Memanggil."

Unggahan itu sontak mendapat beragam reaksi dari warganet. Beberapa menanggapi dengan candaan, namun tak sedikit pula yang menyoroti sisi moral dan sosial dari geliat hiburan malam di kawasan tersebut.

Tempat karaoke di Pungkruk memang sudah lama dikenal sebagai ruang hiburan dewasa. Deretan bangunan semi permanen dengan lampu warna-warni kembali ramai saat malam tiba. Di dalamnya, pengunjung bisa bernyanyi sambil ditemani pemandu karaoke yang dikenal cantik dan ramah.

Salah satu warga lokal yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa geliat ini bukan hal baru.

“Pungkruk itu dari dulu ya seperti ini. Tapi makin ke sini, tempatnya makin terang-terangan. Yang datang bukan cuma orang Jepara, banyak juga dari luar kota,” ujarnya, Minggu (1/6/2025).


Fenomena ini menjadi ironi tersendiri di tengah upaya pemerintah desa dan kabupaten memajukan kawasan Pantai Pungkruk sebagai destinasi wisata keluarga. Di satu sisi, geliat ekonomi terasa hingga warung makan, ojek serta toko kelontong ikut kebagian rejeki. Namun di sisi lain, kekhawatiran soal degradasi moral dan dampak sosial terus menghantui.

Tokoh pemuda Desa Mororejo, AS, menyayangkan jika Pungkruk hanya dikenal karena karaoke malamnya.

“Kami ingin Pungkruk dikenal karena keindahan pantainya, bukan karena hiburan malamnya. Perlu pengawasan lebih ketat dari aparat dan komitmen dari pengelola tempat hiburan agar tidak melewati batas,” katanya.


Pungkruk kini berada di persimpangan. Antara geliat ekonomi malam dan harapan menjadi ikon wisata bahari yang ramah keluarga. Sementara itu, para lelaki terus berdatangan, dan suara musik tetap menggema hingga larut malam.

Pungkruk memang memanggil. Tapi Jepara bertanya: akan ke mana arah tempat ini sebenarnya?

***

Sumber: LBJ.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia