Foto, tangkap layar dari unggahan akun Facebook Rahma Fitri. Edukasi Kesehatan. |
Queensha.id - Edukasi Kesehatan,
Dalam sebuah unggahan Facebook yang viral, Rahma Fitri menuliskan hal yang jarang dibahas secara terbuka namun menyimpan pesan mendalam tentang hubungan suami istri. Dalam tulisannya, ia menyampaikan bahwa banyak orang belum memahami bahwa istri pun bisa mencapai “puncak” dalam hubungan intim, asal caranya tepat.
"Dan anehnya, bukan dari yang cepat-cepat atau yang penuh tenaga. Justru dari yang pelan, santai, tapi tahu arah," tulis Rahma.
Unggahan ini menuai banyak respons karena menyentuh topik yang sering dianggap tabu, padahal sangat relevan dalam kehidupan pernikahan. Rahma menekankan bahwa tubuh perempuan berbeda dari laki-laki. Istri tidak bisa langsung ‘gas’, karena tubuh dan jiwanya butuh waktu untuk merasa nyaman dan dihargai.
Bukan Sekadar Gerakan, Tapi Perhatian
Menurut Rahma, sentuhan lembut, kata-kata manis, dan suasana yang mendukung adalah kunci. Bukan asal masuk, asal gerak, lalu selesai. Ia menegaskan bahwa puncak kenikmatan seorang istri lebih banyak ditentukan oleh rasa—bukan sekadar aksi fisik.
"Puncaknya istri tuh datangnya dari rasa nyaman, dari rasa dihargai, dari cara suami fokus di dirinya—bukan cuma ke ‘tujuan akhir’,” tulisnya lebih lanjut.
Ritme Lembut, Tatapan Serius
Rahma kemudian membagikan apa yang ia sebut sebagai “rahasia kecil”:
“Pegang dia dengan tenang, perhatikan reaksinya, dengar napasnya, dan jangan buru-buru.”
Gerakan pelan, ritme yang lembut, dan tatapan serius dianggap mampu membawa istri ke puncak dengan cara yang lebih bermakna. Sebuah pendekatan yang bukan hanya mengandalkan tenaga, tapi perhatian total dari suami kepada istrinya.
Dari Perspektif Islam: Bukan Hanya Nafsu, Tapi Ibadah
Dalam Islam sendiri, hubungan suami istri bukanlah sekadar pemenuhan nafsu, melainkan ibadah yang penuh kasih sayang. Nabi Muhammad SAW menganjurkan kelembutan dalam mendekati istri, baik secara fisik maupun emosional. Bahkan, seorang suami dianjurkan untuk tidak tergesa-gesa dan memastikan istrinya merasakan kenikmatan yang sama.
Seorang ulama fiqih pernah berkata, “Seorang suami yang bijak adalah yang tidak meninggalkan istrinya dalam keadaan syahwatnya belum terpenuhi.”
Suara yang Jarang Didengar
Tulisan Rahma Fitri mewakili suara banyak perempuan yang selama ini hanya memendam. Ia berbicara dari hati, dan menembus lapisan sosial yang sering membuat topik ini seperti wilayah terlarang. Nyatanya, keharmonisan rumah tangga juga bergantung pada kenyamanan di ranjang.
Dibalik kata-kata sederhana dalam unggahan itu, tersembunyi pesan besar: istri tak butuh diburu waktu atau dikejar klimaks, tapi dipahami sepenuhnya.
Dan itu adalah bentuk tertinggi dari cinta.
***
Sumber: Rahma Fitri.
0 Komentar