Di tengah hiruk pikuk kehidupan masyarakat yang semakin rumit, tawa menjadi kebutuhan pokok keempat setelah makan, minum, dan ngeluh soal cicilan. Dan baru-baru ini, sebuah kaus dengan tulisan nyeleneh viral di media sosial:
"TIDAK SEMUA REZEKI ITU BERBENTUK UANG, BISA JUGA BERBENTUK ISTRI ORANG..."
Ya, Anda tidak salah baca. Humor receh yang dibungkus dalam kain katun ini sukses membuat netizen tergelak—meskipun sebagian lainnya terpaksa meringis karena merasa tersindir.
Di sebuah warung kopi di pinggiran kota, seorang pria paruh baya bernama Pak Min (bukan nama sebenarnya), tertawa ngakak ketika melihat kawannya mengenakan kaus tersebut.
"Lah iya, saya dulu dapet rezeki motor bekas, tetangga dapet durian jatuh, eh dia (sambil menunjuk temannya), malah dapet mertua kedua!" ujarnya sembari menepuk pundak temannya yang langsung salah tingkah.
Fenomena kaus berisi kalimat-kalimat nyeleneh seperti ini memang bukan hal baru di masyarakat Indonesia. Dari yang bertuliskan “Saya jomblo, bukan berarti lowongan ditutup,” hingga “Cinta itu buta, makanya pacarku jelek”—semuanya punya satu tujuan: bikin senyum sambil nyengir.
Sosiolog dari Universitas Halu-Halu Pasti Bahagia, Dr. Sarinah Ngakak, menuturkan bahwa fenomena seperti ini menunjukkan betapa masyarakat kita begitu kreatif mengemas keresahan jadi candaan.
“Kaus ini semacam cermin kehidupan. Kadang hidup nggak lucu, tapi kalau dilucu-lucuin jadi nggak terlalu nyesek,” kata Sarinah sambil menahan tawa.
Namun tentu saja, pesan seperti “istri orang” itu tetap harus ditanggapi dengan akal sehat. Karena kalau ditanggapi serius, bisa jadi “rezeki” berubah jadi “reziko”.
“Istri orang itu bukan rezeki, itu ujian hidup!” celetuk Bu Erni, ibu-ibu PKK yang terkenal vokal di kampungnya.
Fenomena seperti ini memperlihatkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia pandai mencari celah hiburan bahkan dari yang paling absurd. Dari spanduk tambal ban, warung pecel lele, hingga kaus random seperti ini dan semuanya punya potensi jadi “meme berjalan”.
Akhir kata, pesan moralnya sederhana: Jangan terlalu serius menanggapi hidup, tapi juga jangan terlalu santai sampai lupa batasan. Karena rezeki yang sejati… datangnya dari kerja keras, bukan dari melirik istri tetangga!
***
Sumber: Lathifah Nuraisyah.
Redaksi Harian Ketawa Tipis, edisi tertawa sebelum gajian.
0 Komentar