Foto, Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) tumpah ruah di Jalan Demak-Semarang, Sayung, pada Minggu siang (15/6/2025). |
Queensha.id - Demak,
Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) tumpah ruah di Jalan Demak-Semarang, Sayung, pada Minggu siang (15/6/2025), dalam aksi jalan kaki dan Istigasah Akbar yang digelar oleh Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak. Aksi ini merupakan wujud keprihatinan mendalam terhadap bencana rob yang kini tidak lagi bersifat musiman, melainkan sudah menjadi penderitaan permanen bagi ribuan warga pesisir.
Dengan mengenakan atribut ke-NU-an, para peserta memulai longmarch dari kecamatan masing-masing sejak pukul 13.00 WIB. Mereka kemudian berkumpul di Exit Tol Sayung pukul 14.00 WIB sebelum bersama-sama bergerak menuju kawasan depan Pabrik Polytron—salah satu titik paling parah terdampak rob di wilayah Sayung.
“Banyak kediaman warga hanyut, mainan anak-anak ikut terbawa air, dan kehidupan sehari-hari menjadi terganggu. Ini bukan lagi bencana tahunan, tapi sudah menjadi penderitaan permanen,” tegas Aminuddin, Ketua PCNU Demak, dalam orasinya.
Menurutnya, rob yang telah terjadi secara terus-menerus sejak 2001 telah merenggut hak hidup layak masyarakat. Fasilitas umum hancur, rumah-rumah tenggelam, dan desa-desa yang dulu hidup kini nyaris hilang dari peta. "Desa Bedono dan Morosari kini hanya menyisakan makam. Dulu itu desa, sekarang tinggal makamnya saja yang kelihatan,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Dalam kesempatan tersebut, Aminuddin juga menyampaikan harapan besar kepada Presiden Prabowo Subianto agar turun langsung melihat kondisi riil masyarakat terdampak. “Rob di sini bukan hanya butuh laporan, tapi juga butuh perhatian dan langkah nyata. Masyarakat sangat menanti kehadiran beliau,” katanya.
Aksi ini melibatkan seluruh elemen NU mulai dari Majelis Wakil Cabang (MWC), Ranting NU, hingga badan otonom seperti Muslimat, Fatayat, GP Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, dan PMII. Koordinator aksi yang juga Wakil Ketua PCNU Demak, Mustain, menjelaskan bahwa seluruh struktur NU bersatu menyerukan keadilan dan perhatian dari negara.
Di lokasi aksi, peserta melakukan istigasah akbar, pembacaan Maulidur Rasul, Asroqol, dan mendengarkan orasi dari para tokoh agama dan masyarakat. Turut hadir pula Wakil Gubernur Jawa Tengah, Menteri PUPR, dan Wakil Bupati Demak, yang menyatakan komitmen untuk menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah pusat.
Meski beberapa langkah penanggulangan telah dilakukan oleh pemerintah daerah, seperti pembangunan tanggul sementara dan penyediaan pompa air, namun belum ada solusi permanen. Pembangunan tanggul laut yang selama ini disebut sebagai solusi jangka panjang belum kunjung terealisasi.
“Ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi menyangkut kemanusiaan. Sudah terlalu lama warga menderita,” pungkas Aminuddin dalam seruan penutupnya.
***
Sumber: JP.
0 Komentar