Breaking News

Tragis di Lasem Rembang, Ahmad Choliq Ditemukan Tewas dengan Seutas Kabel di Lehernya

Foto, di samarkan. Seorang pria bernama Ahmad Choliq (35) ditemukan tewas dalam kondisi tergantung pada Minggu pagi, 15 Juni 2025.


Queensha.id - Rembang,

Keheningan pagi di Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, mendadak berubah menjadi duka mendalam. Seorang pria bernama Ahmad Choliq (35) ditemukan tewas dalam kondisi tergantung pada Minggu pagi, 15 Juni 2025. Warga RT 04 RW 03 ini nekat mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seutas kabel yang diikatkan pada pagar tembok rumah.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh mertuanya, Sudarsih, sekitar pukul 05.30 WIB, saat hendak memberi makan kelinci peliharaan di belakang rumah. Sontak, Sudarsih terkejut melihat tubuh menantunya sudah tergantung tanpa nyawa. 


Ia segera meminta bantuan warga untuk menurunkan jasad tersebut, lalu melaporkannya ke Mapolsek Lasem.

Kapolsek Lasem, AKP MS Karim, membenarkan peristiwa tersebut dan menjelaskan kronologi kejadian yang diperoleh dari keterangan keluarga. Ahmad diketahui baru pulang dari Kalimantan, tempatnya bekerja, pada Sabtu malam, 14 Juni 2025, sekitar pukul 23.00 WIB. Tak lama berselang, sekitar pukul 24.00 WIB, ia berpamitan kepada istrinya untuk keluar rumah. Sang istri, yang mengira suaminya hanya keluar sebentar, kemudian kembali ke kamar untuk beristirahat.

Keesokan paginya, sekitar pukul 04.30 WIB, istri Ahmad berangkat ke pasar untuk berjualan tanpa mengetahui bahwa suaminya tidak kembali sejak malam. Barulah satu jam kemudian, jasad Ahmad ditemukan tergantung di belakang rumah.

“Hasil pemeriksaan luar oleh tim medis dari Puskesmas Lasem tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik. Diduga kuat korban murni bunuh diri,” ungkap AKP Karim.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dugaan sementara motif dari tindakan nekat tersebut adalah permasalahan keluarga.


“Menurut keterangan awal dari pihak keluarga, ada masalah internal keluarga yang kemungkinan menjadi pemicu. Namun, kami masih mendalami lebih lanjut,” jelasnya.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak segan mencari bantuan ketika menghadapi tekanan batin atau masalah pribadi yang berat. Pemerintah desa dan tokoh masyarakat juga diminta lebih proaktif dalam memberikan pendampingan dan edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental.



Himbauan dalam Perspektif Islam

Dalam ajaran Islam, tindakan mengakhiri hidup sendiri (bunuh diri) merupakan perbuatan yang sangat dilarang. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
(QS. An-Nisa: 29)



Nabi Muhammad SAW pun secara tegas menyebutkan konsekuensi berat bagi pelaku bunuh diri dalam sabdanya:

“Barang siapa yang membunuh dirinya dengan suatu benda, maka di neraka nanti ia akan terus-menerus menyiksanya dengan benda itu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)



Bunuh diri bukanlah jalan keluar. Islam mengajarkan untuk mencari pertolongan melalui doa, sabar, shalat, dan musyawarah dengan orang terpercaya. Setiap masalah, seberat apapun, pasti ada solusinya jika dicari dengan ikhtiar yang benar.


Ajakan untuk Bersama Peduli

Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk saling peduli terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitar kita. Jika ada tanda-tanda seseorang mengalami tekanan berat, jangan ragu untuk mendekati, mendengarkan, atau mengarahkan mereka ke lembaga yang dapat membantu.

Mari bangun budaya saling mendukung, agar tidak ada lagi jiwa-jiwa yang terpaksa memilih jalan pintas karena merasa sendiri dalam beban hidupnya.

***

Sumber: SM.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia