Notification

×

Iklan

Iklan

Transportasi Jepara–Semarang Memudar: Saatnya Trans Jateng Masuk ke Jepara?

Selasa, 03 Juni 2025 | 05.48 WIB Last Updated 2025-06-02T22:53:54Z
Foto, bus tranportasi Jepara - Semarang dan Transjateng.


Queensha.id - Jepara, 

Bus pintu dua yang dulu menjadi andalan masyarakat Jepara untuk bepergian ke Semarang kini semakin ditinggalkan. Armada yang telah menua, kondisi fisik kendaraan yang kurang layak, serta ketidakefisienan waktu tempuh membuat masyarakat perlahan beralih ke moda transportasi lain seperti sepeda motor, mobil pribadi, bahkan travel online.

Fenomena ini tidak hanya dirasakan satu dua orang, namun menjadi kegelisahan umum, terutama bagi warga yang masih mengandalkan transportasi umum karena keterbatasan akses kendaraan pribadi.

Arief Ismono, warga Desa Lebuawu, Kecamatan Pecangaan, Jepara, menyampaikan keprihatinannya melalui sebuah catatan singkat saat dirinya pulang dari Semarang menggunakan travel. Dalam tulisannya, ia menyinggung soal peluang masuknya layanan Trans Jateng ke Jepara.

“Mungkinkah Trans Jateng bisa masuk ke Jepara untuk menggantikan bus Jepara–Semarang PP yang saat ini sudah kurang diminati karena armada yang tidak memadai, pelan, dan lama. Kini masyarakat lebih memilih naik travel, sepeda motor, dan mobil pribadi,” tulis Arief, Senin malam (2/6/2025).


Ia juga menambahkan, kehadiran Trans Jateng bisa menjadi solusi yang adil dan ekonomis bagi kelompok masyarakat seperti mahasiswa, buruh pabrik, pedagang, dan pelajar yang membutuhkan transportasi terjangkau dengan sistem tarif "jauh dekat bayar sama".

Antara Kenyamanan dan Kebutuhan

Bus pintu dua, yang dulu dikenal dengan tarif terjangkau dan rute reguler, kini kalah bersaing dari sisi kenyamanan, kecepatan, dan efisiensi. Salah satu penumpang setia, Ibu Sarmi, seorang pedagang sayur di Pasar Johar Semarang, mengaku kini lebih sering menumpang mobil bak teman atau sesekali naik travel jika membawa barang banyak.

“Busnya sekarang lambat, kadang ngetem kelamaan. Barang dagangan saya jadi rusak di jalan,” keluhnya.


Sementara itu, generasi muda dan para pekerja kantoran cenderung menggunakan sepeda motor pribadi demi mengejar waktu dan fleksibilitas, terutama karena padatnya aktivitas harian.

Mendesak: Modernisasi Transportasi Jepara

Desakan untuk menghadirkan Trans Jateng di wilayah Jepara sebenarnya sudah mulai terdengar sejak beberapa tahun terakhir. Namun hingga kini, Jepara belum menjadi salah satu koridor layanan transportasi milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Padahal, kota-kota tetangga seperti Kudus, Pati, dan Purwodadi sudah lebih dulu menikmati manfaat Trans Jateng, baik dari sisi konektivitas maupun efisiensi biaya.

Harapan dari Desa untuk Pemerintah Provinsi

Suara Arief Ismono mewakili keresahan banyak masyarakat kecil yang hidup dari sektor informal. Harapannya sederhana: transportasi umum yang murah, cepat, dan layak.

"Penulis menyarankan kepada pihak Provinsi Jawa Tengah untuk segera merespons agar mahasiswa, buruh pabrik, pedagang, dan pelajar bisa menikmati layanan bis yang bayarnya sama, jauh-dekat,” tulisnya di akhir catatan.


Kini bola berada di tangan pemerintah. Akankah Jepara mendapat prioritas dalam ekspansi layanan Trans Jateng? Ataukah masyarakatnya harus terus bertaruh dengan moda transportasi yang sudah lewat masa layaknya?

***

Sumber: Arief Ismono.
×
Berita Terbaru Update