Breaking News

Waspada Gelombang Baru Covid-19, RSUD dr Loekmono Hadi Kudus Siaga Ruang Isolasi dan Edukasi Warga

Foto, Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Kudus Siapkan Pusat Isolasi. Jatengprov.co.id


Queensha.id - Kudus,

Kewaspadaan terhadap ancaman gelombang baru Covid-19 mulai meningkat di berbagai daerah di Indonesia. Setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data temuan tujuh kasus penularan baru dalam sepekan terakhir, sejumlah rumah sakit pun mulai bersiap. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi Kudus, yang telah membentuk tim khusus dan menyiapkan ruang isolasi bagi pasien bergejala.

“Hasil rapat menyangkut Covid-19 memutuskan pembentukan tim kewaspadaan khusus. Ini menjadi langkah awal kesiapsiagaan kami terhadap penyakit yang sempat mengguncang dunia beberapa tahun lalu,” ujar Direktur RSUD dr Loekmono Hadi, dr Abdul Hakam, saat dikonfirmasi pada Selasa, 3 Juni 2025.

Langkah Nyata: Edukasi dan Fasilitas Penunjang

Tidak hanya menyiapkan ruang isolasi dengan kapasitas lima tempat tidur, RSUD Kudus juga memperkuat pendekatan promotif dan preventif. Tim kewaspadaan kembali menggiatkan kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan masyarakat, termasuk imbauan untuk mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker di kerumunan, serta mengenali gejala awal Covid-19.

“Kami tidak ingin kecolongan. Maka edukasi kepada masyarakat menjadi ujung tombak. Kami ingin membangun kesadaran kolektif bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati,” jelas dr Hakam.

Selain itu, rumah sakit juga telah menyiapkan fasilitas tes PCR untuk memastikan penanganan lebih cepat dan akurat apabila ada pasien yang menunjukkan gejala atau memiliki riwayat kontak erat.

Lonjakan Kasus di Asia Tenggara, Indonesia Siaga

Waspada ini tak lepas dari tren peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pemerintah Indonesia merespons cepat melalui surat edaran dari Kemenkes yang mendorong rumah sakit dan fasilitas kesehatan agar kembali meningkatkan kewaspadaan.

Dalam laporan yang dirilis oleh Juru Bicara Kemenkes Widyawati, disebutkan bahwa selama periode 25–31 Mei 2025 (M22), terdapat 7 kasus terkonfirmasi positif dari hasil pemeriksaan spesimen yang dilakukan secara acak di berbagai wilayah.

“Kami terus memantau perkembangan dan mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk tetap waspada, namun tidak panik. Protokol kesehatan harus kembali menjadi kebiasaan, bukan paksaan,” tulis Widyawati dalam keterangannya.

Kesiapsiagaan Adalah Kunci

Meski jumlah kasus relatif kecil dibanding puncak pandemi sebelumnya, para ahli menekankan pentingnya mitigasi dini agar tidak terjadi transmisi lokal yang meluas. Varian virus juga terus berkembang, dan pergerakan manusia pasca libur panjang Lebaran bisa menjadi faktor pemicu gelombang baru.

Di tengah ancaman tersebut, RSUD dr Loekmono Hadi menegaskan komitmennya untuk menjadi garda terdepan dalam penanganan jika terjadi lonjakan kasus. “Kami akan terus memantau situasi dan menyesuaikan langkah sesuai arahan Kemenkes. Semoga upaya ini cukup untuk menjaga Kudus tetap aman,” tutup dr Abdul Hakam.

***

Sumber: Mtv.


0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia