Breaking News

Benarkah Es Kelapa Muda Dipinggir Jalan Aman Diminum, Ketahui 3 Trik Licik Demi Keuntungan Cepat


Queensha.id - Sleman, 

Di tengah teriknya matahari dan panasnya lalu lintas Sleman Yogyakarta, segelas es kelapa muda kerap menjadi penyelamat. Pangukan, salah satu jalur favorit saya menuju kantor, menawarkan keindahan pohon rindang dan aspal mulus—juga sebuah lapak es kelapa muda milik sepasang suami istri lanjut usia yang selalu ramah menyapa. Es kelapa buatan mereka bukan cuma menyegarkan, tapi juga memberi rasa nyaman karena dibuat dengan penuh kejujuran.

Namun, tidak semua pedagang sejujur mereka.

Di balik manisnya gula cair dan segarnya es batu, diam-diam ada pedagang yang bermain curang. Demi mengejar keuntungan lebih cepat, mereka melakukan praktik-praktik licik yang bukan hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga membahayakan kesehatan konsumen.

Berikut adalah tiga “kejahatan kecil” yang sering dilakukan pedagang es kelapa muda yang patut diwaspadai:


1. Menambahkan Air Mentah demi Untung Lebih Banyak

Modus ini kerap tidak terdeteksi pembeli. Dalam satu drum besar berisi es kelapa, banyak pedagang mencampurkan air kelapa asli dengan air mentah—baik dari keran maupun sumur. Tujuannya jelas: menambah volume agar bisa menjual lebih banyak.

Padahal, air mentah belum tentu steril. Beberapa studi menunjukkan air mentah bisa mengandung bakteri berbahaya seperti E.Coli, Salmonella, dan Giardia. Konsumsi jangka pendek bisa menyebabkan diare, mual, hingga dehidrasi. Konsumsi jangka panjang? Bisa berujung pada infeksi serius.


2. Menggunakan Es Batu dari Air Tidak Layak Minum

Es batu adalah komponen penting dalam es kelapa muda. Sayangnya, tak semua pedagang menggunakan es dari air matang atau air bersih. Es balok yang digunakan seringkali berasal dari air mentah—yang diproduksi massal dan tanpa pengawasan higienis.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), es batu dari air tak layak minum bisa menjadi media penularan berbagai penyakit, termasuk tifus, hepatitis A, dan disentri. Maka tak heran, ada pembeli yang keesokan harinya langsung terserang mual dan sakit perut setelah menikmati “segar”-nya es kelapa pinggir jalan.


3. Menggunakan Sirup Murahan dengan Pewarna Berlebih

Untuk menambah rasa manis dan menarik perhatian visual, banyak pedagang menambahkan sirup berwarna mencolok ke dalam gelas es kelapa muda. Tidak sedikit dari mereka menggunakan sirup murah yang tidak jelas izin edarnya, bahkan ada yang meracik sendiri dengan pewarna tekstil.

Efeknya tidak main-main. Konsumsi pewarna makanan yang berlebihan atau tidak sesuai standar bisa memicu alergi, gangguan pencernaan, hingga masalah pada hati dan ginjal. Apalagi jika dikonsumsi rutin dalam jangka panjang.


Beli Segar, Jangan Sampai Sakit

Es kelapa muda memang menyegarkan. Tapi pembeli harus cerdas dan waspada. Kenali ciri-ciri penjual yang jujur—biasanya mereka tidak pelit informasi, tidak berlebihan dalam menambahkan sirup, dan menjaga kebersihan wadah serta peralatan.

Jangan mudah tergiur harga murah dan warna mencolok. Di balik itu, bisa saja tersembunyi risiko kesehatan yang tidak kecil. Sebab kadang, yang terlihat segar di luar, menyimpan ancaman diam-diam di dalam.

Kalau kamu punya pengalaman minum es kelapa yang bikin sakit perut, mungkin kamu tahu siapa “tersangka”-nya.

***

Sumber: Mojok.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia