 |
| Foto, Galang Ganjar Kurniawan. Di usianya yang baru 18 tahun dan masih duduk di bangku SMKN 2 Jakarta. |
Queensha.id - Jakarta,
Di tengah derasnya arus digital dan persaingan ketat dunia konten kreatif, muncul satu nama yang berhasil mencuri perhatian publik yakni Galang Ganjar Kurniawan. Di usianya yang baru 18 tahun dan masih duduk di bangku SMKN 2 Jakarta, Galang telah menjelma menjadi content creator muda penuh talenta dengan lebih dari 310 ribu pengikut di Instagram.
Akun Instagram @galanggjr_ miliknya menjadi panggung visual penuh kreativitas. Berfokus pada videografi, Galang kerap membagikan konten bertema pengalaman pribadi hingga scenery sinematik yang memanjakan mata. Namun, di balik video-video estetik yang ditontonnya jutaan kali, tersimpan perjuangan panjang dari seorang remaja yang dulu hanya punya ruang sempit dan kamera pinjaman.
Dari Gaming Free Fire hingga Konten Sinematik
Ketertarikan Galang pada dunia konten kreatif bukan hal baru. Sejak duduk di kelas 5 SD, ia sudah mencoba peruntungannya dengan membuat video gim Free Fire melalui kanal YouTube bernama “Koyo Cuplay”. Meski kini sudah tidak aktif, kanal tersebut sempat mengumpulkan hingga 2.000 subscriber.
“Hal yang tidak pernah aku sesali seumur hidup itu pastinya, berani dan mulai bikin konten di YouTube waktu umurku 12 atau 13 tahun. Karena dari situ, bisa mengubah hidup aku jauh lebih baik seperti sekarang,” ungkap Galang, Rabu (2/7/2025).
Melawan Batasan dengan Kreativitas
Tak banyak yang tahu, perjalanan Galang penuh dengan keterbatasan. Ia memproduksi konten hanya dengan HP seharga dua jutaan—hadiah dari sang ibu tercinta—dan sesekali meminjam kamera temannya. Kondisi kamar sempit menjadi tantangan tersendiri: hanya ada jarak lima jengkal untuk menaruh kamera, dan panas yang mengganggu harus ditahan karena seluruh kipas dimatikan demi menjaga kualitas visual.
“Merasa tidak mungkin itu pasti. Aku ngerasa banyak banget kekurangan: space terbatas, gear terbatas, apalagi aku cuma anak SMK dengan ekonomi menengah,” kata Galang.
Namun, keterbatasan justru menjadi pemantik kreativitasnya. Alih-alih menyerah, Galang memilih jalan panjang: konsistensi.
Momen Viral yang Mengubah Segalanya
Januari 2025 menjadi titik balik. Terinspirasi dari konten kreator visual @Gawx_Art, Galang mencoba membuat video eksperimental yang kemudian viral. Dari situlah namanya mulai melambung. Gayanya yang khas, penuh visual unik dan storytelling yang jujur, membuatnya dilirik banyak pihak.
Sejak itu, tawaran kerja sama dan dukungan alat produksi mulai berdatangan. Tak hanya dari brand, tapi juga dari institusi pendidikan. Galang bahkan mendapat tawaran beasiswa penuh selama empat tahun dari dua kampus ternama: Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan BINUS University.
“Karena mereka lihat aku punya potensi yang bisa lebih dikembangkan ke depannya,” jelas Galang.
Mewakili Indonesia di Singapura
Puncak prestasinya sejauh ini adalah ketika Galang dipercaya mewakili Indonesia dalam ajang internasional Broadcast Asia 2025 di Singapura. Acara tersebut merupakan pertemuan tahunan para profesional media dan hiburan se-Asia.
Di sana, Galang berkesempatan berbagi pengalaman, bertemu tokoh industri ternama, dan membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu bersinar di panggung dunia—berbekal semangat, kreativitas, dan tekad.
Untuk Ibu, Segalanya Kembali
Di balik semua pencapaian, Galang tak lupa pada satu sosok paling penting: ibunya. Dari ibulah semua berawal, termasuk ponsel sederhana yang menjadi alat produksi pertama. Kini, Galang mulai bisa memberikan uang bulanan kepada ibunya dan menabung untuk membeli rumah.
“Aku sukses juga karena doa orang tua, doa ibu. Apalagi aku ini udah tinggal sama ibu dari tahun 2013, sudah berdua,” ucap Galang dengan mata berbinar.
Kisah Galang Ganjar Kurniawan adalah potret nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang menuju mimpi. Dari kamar sempit di Jakarta, ia membuktikan bahwa kepercayaan pada diri sendiri dan doa orang tua bisa membawa siapa pun menuju panggung dunia.
***
Sumber: KPS.
0 Komentar