Notification

×

Iklan

Iklan

Fenomena "Adu Ilmu Dukun" Mewarnai Pertandingan Sepak Bola Antar RW di Jepara

Rabu, 30 Juli 2025 | 17.04 WIB Last Updated 2025-07-30T10:05:39Z

Foto, kolase. Diduga benda berwarna kuning di mistar gawang.

Queensha.id - Jepara,

Pertandingan sepak bola antar RW di Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, baru-baru ini menjadi sorotan warga. Bukan karena permainan sengit antar pemain, melainkan karena dugaan adanya praktik adu ilmu dukun yang terendus selama turnamen berlangsung.


Fenomena tersebut mencuat setelah sebuah video dari akun TikTok @andrediky viral di media sosial. Dalam video itu terlihat sebuah benda berwarna kuning diletakkan di dekat mistar gawang, yang oleh warga diduga sebagai isi-isi dari dukun. Diduga benda itu digunakan untuk memberikan perlindungan gaib kepada salah satu tim yang bertanding.


Menariknya, isu ini juga diangkat oleh akun Facebook Jepara Update, Rabu (30/7/2025), yang menulis:


“Diduga ada praktik spiritual di pinggir lapangan saat laga sepak bola RW di Desa Bawu, Batealit. Penampakan benda kuning dekat gawang diduga ‘isi’ dari dukun pendukung salah satu tim.”



Tradisi Lama dalam Bungkus Baru


Praktik seperti ini sebenarnya bukan hal baru dalam dunia tarkam (turnamen antar kampung). Di berbagai daerah di Indonesia, keberadaan dukun pendukung tim menjadi bagian dari strategi tak kasat mata. Mereka dipercaya mampu “menahan bola”, membuat pemain lawan grogi, hingga menentukan hasil pertandingan melalui kekuatan supranatural.


Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “Kalau pertandingan antar kampung begini, biasanya bukan cuma pemain yang disiapkan, tapi juga orang pintar. Biar gawang nggak gampang kebobolan atau bikin lawan gugup," katanya.


Meski tidak semua percaya, praktik ini tetap eksis dan bahkan dianggap “lazim” oleh sebagian kalangan.



Edukasi dan Sportivitas Lebih Penting


Sejatinya, pertandingan antar RW merupakan ajang silaturahmi dan hiburan bagi warga. Namun bila nilai-nilai sportivitas tergeser oleh hal-hal mistis, dikhawatirkan bisa mencoreng semangat kebersamaan yang menjadi tujuan utama acara.


Sejumlah warga dan tokoh pemuda berharap agar penyelenggaraan turnamen berikutnya bisa dibarengi edukasi tentang pentingnya menjunjung tinggi fair play. “Sepak bola seharusnya jadi ajang sehat dan sportif, bukan adu dukun,” tulis salah satu komentar di unggahan Jepara Update.



Keseruan Tetap Terjaga


Meski isu adu ilmu mencuat, kemeriahan turnamen tetap terasa. Warga dari berbagai RT dan RW tumplek blek di pinggir lapangan, membawa yel-yel, bendera, hingga sound system mini untuk mendukung tim kebanggaan masing-masing.


Turnamen ini memang bukan sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi ajang berkumpul dan melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Semoga ke depan, nuansa positif seperti inilah yang lebih ditonjolkan, tanpa harus dibayangi kekuatan yang tak terlihat.


***

Sumber: Ju.

Laporan: Queensha Jepara
Tanggal: 30 Juli 2025

×
Berita Terbaru Update