Foto, (Kiri) Muhammad Taufiq saat memberikan pernyataan di kanal YouTube miliknya. (Kanan) Mulyono, yang mengaku teman kuliah Jokowi, saat hadir dalam acara Reuni UGM di Sleman. |
Queensha.id - Solo,
Polemik ijazah Presiden Joko Widodo belum juga mereda. Kini, sorotan publik kembali tertuju pada sosok Mulyono, pria yang mengaku teman satu kampus Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM. Ia muncul dalam momen reuni 45 tahun angkatan 1980, Sabtu (26/7/2025) lalu, dan sempat viral karena mengenang masa kuliah bersama Jokowi.
Namun, nama Mulyono kembali mencuat bukan karena nostalgia, melainkan tudingan mengejutkan dari pengacara Muhammad Taufiq. Lewat kanal YouTube resminya Muhammad Taufiq & Partners Law Firm, Taufiq menyebut bahwa sosok yang mengaku sebagai Mulyono itu adalah seorang calo tiket di Terminal Tirtonadi, Solo.
“Saya investigasi langsung, menghubungi pentolan di Terminal Tirtonadi. Nama sebenarnya Wakidi, bukan Mulyono. Dia calo tiket,” ujar Taufiq dalam video yang tayang Minggu malam, 27 Juli 2025.
Dikonfirmasi Queensha Jepara, Taufiq membenarkan klaim tersebut. Ia bahkan menyebut dugaan pemalsuan identitas ini bisa dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan atau pasal 28 ayat 2 UU ITE yang mengatur tentang penyebaran informasi palsu.
Tak hanya Mulyono, Taufiq juga meragukan keabsahan alumni lainnya yang hadir bersama Jokowi. Salah satunya adalah Bambang Saptono.
“Saya tahu Bambang. Dia pernah jual tanah ke saya. Dia bukan alumni UGM, tapi lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS,” ungkap Taufiq.
Taufiq merupakan sosok yang aktif menggugat keaslian ijazah Jokowi. Gugatan itu didaftarkan ke Pengadilan Negeri Surakarta pada 14 April 2025, namun digugurkan oleh majelis hakim pada 10 Juli 2025 karena dinilai bukan wewenang PN Solo untuk memeriksa perkara tersebut.
Siapa Mulyono?
Dalam acara reuni Fakultas Kehutanan UGM yang berlangsung di Sleman, DI Yogyakarta, sosok Mulyono sempat jadi sorotan. Ia terlihat akrab dengan Presiden Jokowi dan mengaku satu kampus dengan orang nomor satu di Indonesia itu.
“Nama saya Mulyono. Kalau Pak Jokowi, saya tahunya Pak Joko Widodo. Kami pernah kuliah bareng, ngobrol, satu kampus,” ujar Mulyono kepada wartawan.
Ia mengklaim masuk UGM tahun 1980 dan lulus 1987, tujuh tahun masa studi. Menurutnya, Jokowi lulus dua tahun lebih cepat karena nilai-nilai kuliahnya lebih bagus.
Namun, pernyataannya sempat menuai tanda tanya ketika menyebut bahwa pada masanya, tidak ada jurusan di Fakultas Kehutanan UGM.
“Waktu itu tidak ada jurusan. Kalau saya, skripsi ambil manajemen ekonomi,” ucap Mulyono.
Pernyataan ini memicu perdebatan di media sosial, mengingat Fakultas Kehutanan merupakan disiplin ilmu eksakta dan tidak lazim memiliki skripsi dengan pendekatan ekonomi manajerial.
Spekulasi Kian Panjang
Isu ini memperpanjang daftar pertanyaan publik soal keaslian data dan rekam jejak pendidikan Presiden Jokowi. Meski gugatan resmi telah digugurkan, munculnya sosok Mulyono dan klaim yang menyertainya justru membuka babak baru dalam drama panjang ini.
Jika benar Mulyono adalah Wakidi, seorang calo tiket, maka kredibilitas acara reuni dan pernyataan para alumni patut dipertanyakan. Apalagi, klaim tersebut datang dari pengacara yang cukup aktif menyoroti kasus ijazah Jokowi.
Di tengah hiruk-pikuk menjelang Pilpres 2029, isu ini tak hanya jadi perdebatan publik, tapi juga bisa menjadi bola liar politik yang berdampak besar.
***
Sumber: Tribun Solo.