Notification

×

Iklan

Iklan

Investor Spanyol Lirik Pelabuhan Ekspor Jepara, Bupati: Awal Oktober Mereka Datang

Senin, 07 Juli 2025 | 21.03 WIB Last Updated 2025-07-07T14:07:30Z
Foto, ilustrasi. Bupati Jepara Witiarso Utomo dan perencanaan Pelabuhan di Jepara.

Queensha.id - Jepara,

Kabar membanggakan datang dari pesisir utara Jawa Tengah. Bupati Jepara, Witiarso Utomo, mengumumkan bahwa investor asal Spanyol tertarik untuk menanamkan modalnya dalam proyek pembangunan pelabuhan niaga internasional di Kabupaten Jepara. Langkah strategis ini diyakini akan membuka lembaran baru dalam sejarah ekonomi daerah yang terkenal dengan ukiran kayunya itu.

“Progresnya menggembirakan, awal Oktober 2025 mereka ke Jepara. Kita tatap rencana pembangunan pelabuhan internasional di Jepara dengan optimisme yang kuat,” ujar Witiarso di Jepara, Senin (7/7/2025).

Menurut Witiarso, ketertarikan investor Spanyol ini bukan muncul begitu saja. Kontak awal telah dilakukan melalui pertemuan virtual antara Pemkab Jepara dan sejumlah tokoh penting dari Kamar Dagang Spanyol dan asosiasi perusahaan pelabuhan ASEMPEA. Pertemuan tersebut diikuti oleh nama-nama penting seperti Mr. Antonio Vinal (Sekretaris Jenderal ASEMPEA), Mr. Ignacio Sanchidrian Vidal (PROES), Mr. Asterio Recio Garcia (GEOMYTSA), serta perwakilan dari Kadin Bilateral Komite Spanyol-Portugal dan tokoh Indonesia, termasuk IGK Manila.

Bukan Wacana, Ini Langkah Nyata

Minat ini disambut serius oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Bahkan jauh sebelum pertemuan daring tersebut, Witiarso telah menemui Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco de Asís Aguilera, di Jakarta pada 14 Maret 2025. Hasilnya, sang Dubes berkunjung langsung ke Jepara pada 29 April untuk meninjau calon lokasi pelabuhan di wilayah Balong.

“Kunjungan dari investor Spanyol dijadwalkan bulan Oktober. Ini bentuk nyata ketertarikan mereka setelah melihat langsung potensi Jepara,” imbuh Witiarso.

Bupati juga menyebut bahwa perusahaan asal Spanyol tersebut memiliki rekam jejak mumpuni dalam pembangunan pelabuhan di Asia. “Mereka bukan pemain baru,” tegasnya.

Pelabuhan Balong: Proyek Strategis Nasional?

Proyek pelabuhan ekspor impor ini direncanakan berdiri di atas lahan seluas 700 hektare. Pemkab Jepara telah menyiapkan landasan hukum melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Selain itu, feasibility study atau studi kelayakan juga mulai dikerjakan tahun ini.

“Pelabuhan ini bukan hanya penting bagi Jepara, tetapi juga bagi Jateng secara keseluruhan, mengingat tantangan yang sedang dihadapi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,” papar Witiarso.

Letak geografis Jepara yang berada tepat di bibir Laut Jawa menjadikannya lokasi strategis untuk menunjang konektivitas logistik nasional dan internasional. Pelabuhan ini diharapkan mampu menghubungkan rute pelayaran antar pulau hingga ke jaringan perdagangan dunia.


Jepara Siap Naik Kelas

Jepara yang selama ini dikenal sebagai pusat industri mebel dan pariwisata, kini bersiap naik kelas sebagai salah satu simpul logistik ekspor impor Indonesia. Investasi skala besar seperti ini diharapkan membawa dampak domino positif: pembukaan lapangan kerja, tumbuhnya kawasan industri baru, hingga peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Dengan adanya investor asing, kita harus buktikan bahwa Jepara siap. Bukan hanya lahannya, tapi juga SDM dan tata kelola investasinya,” pungkas Witiarso.

Jika semua berjalan sesuai rencana, maka Jepara tidak lagi sekadar dikenal sebagai ‘kota ukir’, tetapi juga akan menjadi simpul ekonomi maritim baru di utara Pulau Jawa.

***

Sumber: Antara news.
×
Berita Terbaru Update