Foto, seorang perempuan yang dekat dengan seekor kucing yang cantik. |
Queensha.id - Jepara,
Hubungan antara manusia dan hewan peliharaan bukanlah hal baru. Namun, belakangan ini viral di media sosial potret seorang perempuan cantik yang begitu akrab dengan kucing peliharaannya. Pemandangan ini tidak hanya menarik secara visual, namun juga memantik diskusi seputar manfaat, fungsi, serta pandangan agama terhadap hubungan manusia (terutama perempuan) dengan hewan seperti kucing.
Kedekatan yang Menghangatkan Hati
Dalam berbagai unggahan, perempuan ini terlihat sering menghabiskan waktu dengan kucing kesayangannya. Mulai dari memeluk, menyisir bulu, hingga mengajak si kucing berbincang seolah sahabat. Warganet pun memberikan komentar positif. Banyak yang menyebut hubungan mereka sebagai simbol kasih sayang yang tulus dan alami.
Apa Manfaatnya?
Menurut sejumlah ahli kesehatan mental dan psikolog, interaksi dengan hewan peliharaan seperti kucing memberikan banyak manfaat, antara lain:
-
Mengurangi stres dan kecemasan
Kucing dikenal sebagai hewan yang tenang. Pelukan dan belaian terhadap kucing bisa merangsang produksi hormon oksitosin, hormon cinta dan ketenangan, yang mampu meredakan stres. Menumbuhkan rasa tanggung jawab Merawat kucing bukan hanya tentang memberi makan, tapi juga membersihkan kandang, menjaga kesehatan, dan memperhatikan emosi si hewan. Ini melatih empati dan konsistensi.
-
Meningkatkan kesehatan mental
Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang hidup dengan hewan peliharaan cenderung memiliki risiko depresi yang lebih rendah dan kualitas hidup yang lebih tinggi.
Apa Fungsinya?
Di luar aspek emosional, keberadaan kucing juga memiliki fungsi praktis. Sejak zaman dahulu, kucing dikenal sebagai hewan yang efektif mengendalikan hama seperti tikus. Di lingkungan rumah, kucing bisa menjadi penjaga alami dari gangguan binatang kecil yang tak diinginkan.
Kucing juga bisa menjadi bagian dari terapi (animal-assisted therapy), terutama untuk pasien dengan trauma emosional, autisme, atau lanjut usia yang kesepian.
Apa Dampak Negatifnya?
Meski membawa banyak kebaikan, memelihara kucing juga punya potensi dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik:
-
Alergi dan gangguan pernapasan
Sebagian orang memiliki alergi terhadap bulu atau air liur kucing. Hal ini bisa memicu asma atau iritasi kulit. -
Risiko infeksi
Jika tidak dijaga kebersihannya, kucing bisa menjadi pembawa parasit seperti toxoplasma, yang berbahaya terutama bagi ibu hamil. -
Ketergantungan emosional
Beberapa orang bisa menjadi terlalu terikat pada hewan peliharaan hingga menghindari hubungan sosial manusia.
Menurut Hukum Islam, Bagaimana?
Islam memandang kucing sebagai hewan yang mulia. Dalam banyak riwayat hadits, Nabi Muhammad SAW sangat menyayangi kucing. Bahkan, ada satu riwayat populer tentang kucing milik Nabi yang bernama Muezza. Rasulullah pernah memotong bagian lengan gamisnya demi tidak mengganggu tidur si kucing.
Dalam hukum Islam:
- Kucing itu suci (thahir). Air liurnya tidak najis, berbeda dengan anjing.
- Memelihara kucing dianjurkan selama tidak menyiksa dan menjaga kebersihannya.
- Dilarang memperjualbelikan kucing hanya untuk keuntungan komersial tanpa memperhatikan kesejahteraannya.
- Memberi makan kucing termasuk amal baik. Ada hadits yang menyebut seseorang bisa masuk neraka karena menyiksa kucing dan juga bisa masuk surga karena memberi minum seekor kucing kehausan.
Jadi, kedekatan perempuan cantik dengan kucing peliharaannya bukan sekadar citra manis di media sosial. Ada pesan-pesan kemanusiaan, tanggung jawab, dan kasih sayang yang bisa dipetik darinya. Islam pun mengajarkan hal yang serupa: menyayangi makhluk hidup sebagai bagian dari ibadah dan akhlak mulia.
Di tengah dunia yang semakin individualistik, barangkali kita semua butuh belajar sejenak dari seekor kucing dan pemiliknya (tentang arti setia, tenang, dan tulus dalam memberi kasih).
Ditulis menjelang Hari Kemerdekaan RI ke-80 tahun, semoga nilai-nilai kemanusiaan dan welas asih juga bisa merdeka di hati kita semua.
***
Minggu, 27 Juli 2025 – Queensha Jepara