Notification

×

Iklan

Iklan

Nasib Malang Nenek Sukarti asal Kerso Jepara yang Perhiasan Emas Rp 80 Juta Diduga Diganti Palsu

Senin, 21 Juli 2025 | 15.15 WIB Last Updated 2025-07-21T08:18:31Z

Foto, Sukarti (75), warga Desa Kerso, RT02/RW02, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Perhiasan emas senilai Rp 80 juta diduga telah diganti dengan perhiasan palsu oleh orang tak dikenal. 

Queensha.id - Jepara,

Nasib tak menyenangkan dialami Sukarti (75), warga Desa Kerso, RT02/RW02, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Perhiasan emas miliknya yang ditaksir senilai Rp 80 juta diduga telah diganti dengan perhiasan palsu oleh orang tak dikenal. Ironisnya, kejadian itu baru ia sadari setelah melihat kejanggalan pada emas yang biasa ia simpan rapi di dalam lemari.

Peristiwa itu mulai terendus sekitar tanggal 15 Juli 2025. Saat itu, Sukarti merasa bentuk dan warna perhiasan miliknya tampak berubah dari biasanya. Ia kemudian mengeluhkan hal tersebut kepada suaminya, Suhardi (80). Namun, sang suami mengira istrinya hanya lupa bentuk aslinya.

“Saya merasa perhiasan saya berubah, seperti bukan yang biasa saya pakai. Tapi suami saya bilang mungkin saya lupa,” ujar Sukarti saat ditemui wartawan Queensha Jepara.

Puncaknya terjadi pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025. Saat bangun tidur, Sukarti mendapati jendela kamar rumahnya terbuka. Ia pun langsung curiga dan memeriksa lemari tempat ia menyimpan perhiasan. Kecurigaannya terbukti: emas-emas yang disimpan sejak lama kini tampak tidak seperti aslinya.

Untuk memastikan, ia sempat menanyakan keaslian perhiasan itu kepada sejumlah tetangga. Mayoritas menyatakan bahwa perhiasan tersebut memang terlihat palsu.

"Ngertine kulo, jendelane kebuka, kulo terus ngecek lemari, kok emase kulo maleh,” ujarnya dalam bahasa Jawa yang artinya, 


“Tahunya saya jendela terbuka, kemudian saya mengecek lemari, emas saya berubah.”

Sukarti kemudian menghubungi keponakannya, Firda (41), untuk meminta bantuan. Mereka membawa perhiasan tersebut ke toko emas guna dicek keasliannya. Hasilnya cukup mengejutkan: dari total 14 buah perhiasan, hanya satu cincin dan satu liontin yang masih asli. Sisanya telah berubah menjadi imitasi.

Menurut Firda, perhiasan milik bibinya itu terdiri dari sembilan cincin masing-masing seberat sekitar 2 gram, satu kalung seberat 20 gram, satu kalung 10 gram, dua liontin masing-masing 2 gram, dan sepasang anting—yang kini hanya tersisa sebelah.

"Surat-surat pembeliannya masih lengkap. Tapi setelah dicek di toko emas, semuanya palsu, tinggal satu cincin dan liontin yang asli," jelas Firda.

Tak hanya emas, di dalam tempat penyimpanan itu sebenarnya juga ada uang tunai sebesar Rp 15 juta. Uang tersebut merupakan hasil penjualan gabah pasca panen. Beruntung, uang tunai itu tidak ikut raib ataupun diganti.

“Uang itu dibungkus bersama perhiasan. Tapi uangnya tidak hilang,” tambah Firda.

Hingga kini, keluarga belum melaporkan kejadian ini secara resmi ke pihak berwajib, namun mereka masih berusaha mengumpulkan bukti dan keterangan. Dugaan awal mengarah pada aksi pembobolan rumah yang dilakukan secara rapi dan terencana.

Pihak keluarga berharap agar siapa pun yang bertanggung jawab atas kejadian ini bisa segera ditemukan dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

***

Sumber: Jepara update.

Queensha Jepara.
Senin, 21 Juli 2025.

×
Berita Terbaru Update