Notification

×

Iklan

Iklan

Sound Horeg Resmi Ganti Nama Jadi Sound Karnaval Indonesia: Usaha Meredam Stigma Negatif

Kamis, 31 Juli 2025 | 06.41 WIB Last Updated 2025-07-30T23:43:30Z

Foto, Team Sotok, sebuah komunitas pengusaha sound system, yang digelar di Lapangan Desa Gedog Kulon, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Selasa (29/7/2025).


Queensha.id - Malang, 


Istilah "Sound Horeg" yang sempat jadi kontroversi di tengah masyarakat, kini resmi diganti menjadi "Sound Karnaval Indonesia". Penggantian nama ini dideklarasikan dalam perayaan ulang tahun ke-6 Team Sotok, sebuah komunitas pengusaha sound system, yang digelar di Lapangan Desa Gedog Kulon, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Selasa (29/7/2025).


Keputusan ini diambil secara kolektif oleh para pengusaha sound system, sebagai langkah strategis untuk menghapus stigma negatif yang selama ini melekat pada istilah “Sound Horeg”.


Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu, David Stevan, yang juga merupakan pengusaha sound system Blizzard, menjelaskan bahwa nama "Sound Horeg" sejatinya bukan berasal dari komunitas pengusaha itu sendiri.


“Nama 'sound horeg' itu justru muncul dari masyarakat karena karakteristik suara kami yang bisa membuat benda di sekitar bergetar,” ujar David.


Namun, seiring popularitasnya, istilah “horeg” malah sering diasosiasikan dengan kegaduhan, pelanggaran jam malam, hingga ketidaknyamanan masyarakat di sejumlah wilayah. Hal inilah yang memicu kegelisahan di kalangan pelaku usaha hiburan rakyat tersebut.


David menegaskan, pergantian nama menjadi “Sound Karnaval Indonesia” diharapkan bisa membawa citra yang lebih positif. “Kami ingin tampil sebagai hiburan rakyat yang berbudaya, sesuai aturan, dan mampu berkontribusi pada geliat ekonomi kreatif daerah,” imbuhnya.


Ia juga menambahkan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kegiatan sound karnaval tetap berlangsung tertib dan sesuai regulasi.


Langkah ini mendapatkan respons positif dari sejumlah kalangan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat yang sebelumnya sempat terganggu dengan aktivitas sound horeg di malam hari. Perubahan nama ini pun dinilai sebagai bentuk kedewasaan komunitas dalam merespons dinamika sosial yang terjadi.


Dengan semangat baru sebagai “Sound Karnaval Indonesia”, para pengusaha sound berharap dapat tetap menghadirkan hiburan rakyat yang meriah tanpa harus berbenturan dengan aturan dan kenyamanan masyarakat sekitar.


***

Queensha Jepara.

×
Berita Terbaru Update