Notification

×

Iklan

Iklan

Tambang Galian C di Bungu Jepara Kembali Telan Korban Jiwa, Grib Jaya Ancam Ambil Langkah Tegas

Rabu, 30 Juli 2025 | 10.52 WIB Last Updated 2025-07-30T03:54:23Z
Foto, evakuasi korban tambang galian C di Desa Bungu, kecamatan Mayong, Jepara.


Queensha.id - Jepara,


Aktivitas tambang Galian C di Desa Bungu, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara kembali memakan korban jiwa. Seorang penambang batu bernama Mathori (45), warga Dukuh Tirto, Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari, meninggal dunia setelah tertimbun longsoran batu setinggi 20 meter, Selasa (29/7/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

Peristiwa nahas ini terjadi di area tambang milik warga bernama Udin, yang beroperasi di Blok Bungkus, Desa Bungu. Saat itu, korban sedang membelah dan mengangkut batu bersama rekannya, Sulkhan (60), ke dalam truk dump yang dikemudikan Khambali (65), warga Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kudus.

Kapolsek Mayong, AKP Yusron, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa saat proses pengisian batu ke truk, terdengar suara retakan dari tebing batu di atas lokasi kerja. Sulkhan sempat meneriaki korban untuk menyelamatkan diri, namun Mathori tak berhasil menghindar dari longsoran besar yang menimpanya langsung di tempat.

“Korban tertimpa batu besar dan tewas di lokasi. Truk dump juga ikut tertimpa reruntuhan batu,” ujar AKP Yusron.

Warga sekitar bersama aparat segera melakukan evakuasi, sementara lokasi kejadian langsung diberi garis polisi.

Petinggi Desa Bungu, Hartoyo, membenarkan insiden tersebut, “Ambil batu, tertimpa longsor dari ketinggian 20 meter, dan meninggal dunia di lokasi tambang,” ungkapnya.

Dikecam Keras oleh Ormas Grib Jaya

Kegiatan tambang ini menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Ketua Grib Jaya Jepara, Agus Adodi, mengecam keras aktivitas galian C tersebut karena dinilai sangat membahayakan dan tidak memenuhi standar keselamatan kerja.

“Kegiatan galian C ini sangat tidak safety. Sudah jelas membahayakan nyawa manusia. Kalau aparat penegak hukum (APH) tidak segera bertindak untuk menutup kegiatan ini, maka kami, Grib Jaya Jepara, siap menggerakkan anggota untuk turun ke lokasi dan menutup sendiri aktivitas tambang tersebut,” tegas Agus.

Ia menambahkan bahwa kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi di Jepara, dan pihaknya tidak akan tinggal diam jika aktivitas berbahaya seperti ini terus dibiarkan.

Akan Diselidiki Lebih Lanjut

Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki insiden ini, termasuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi. Fokus utama adalah pengecekan kelengkapan izin tambang serta standar keselamatan kerja yang diterapkan.

“Kami masih dalam tahap penyelidikan. Jika ditemukan pelanggaran, tentu akan kami tindak,” jelas AKP Yusron.



Peristiwa ini kembali menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah dan penegak hukum untuk mengevaluasi serta menindak tegas aktivitas tambang yang membahayakan keselamatan pekerja dan masyarakat sekitar.


***

Sumber: Gj.
×
Berita Terbaru Update