Notification

×

Iklan

Iklan

Tubanan Jepara: Solar Subsidi Dirampok Mafia, Negara Jangan Bungkam!

Kamis, 24 Juli 2025 | 14.08 WIB Last Updated 2025-07-24T07:11:51Z

Foto, bukti pengisian BBM solar subsidi di SPBU Nelayan 48.594.03 Duren, Tubanan, kecamatan Kembang, Jepara.

Queensha.id - Jepara,

Di Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, kisah pilu nelayan kembali tersaji. BBM bersubsidi yang seharusnya menjadi hak nelayan justru dirampok oleh mafia solar yang berkedok surat kuasa palsu dan rekomendasi ilegal. Ironi ini mencerminkan kebocoran sistemik yang dibiarkan tumbuh subur di tengah lemahnya pengawasan dan birokrasi yang longgar.

SPBU Nelayan 48.594.03 Duren Tubanan kini menjadi sorotan, diduga menjadi pusat praktik penimbunan dan penyimpangan distribusi solar subsidi. Solar yang diperuntukkan bagi kapal nelayan kecil, disalurkan kepada pihak-pihak tak berhak menggunakan dokumen manipulatif.


Modus Licik, Rakyat Miskin Jadi Korban

Bukan sekadar kesalahan teknis, praktik ini adalah kejahatan terorganisir:

  • Pemalsuan surat kuasa untuk mencairkan BBM
  • Penyalahgunaan surat rekomendasi Dinas Perikanan
  • Penyaluran BBM ke sektor non-perikanan yang tak berhak

Sementara itu, para nelayan asli harus antre lebih lama, atau bahkan membeli dari pengecer dengan harga berkali lipat. Ini tidak hanya memukul ekonomi mereka, tapi juga menghancurkan kepercayaan terhadap sistem distribusi subsidi.


Desakan Aksi Nyata dari Publik

Kemarahan publik tak bisa dibendung. Masyarakat dan aktivis nelayan mendesak:

  1. Pertamina segera menyelidiki SPBU 48.594.03 Duren Tubanan
    Lakukan audit menyeluruh atas distribusi solar dan legalitas dokumen.

  2. Polres dan Kejari Jepara harus bertindak tegas.
    Proses hukum bagi pelaku penimbunan dan pemalsuan dokumen subsidi harus dijalankan.

  3. Dinas Perikanan Jepara wajib mengaudit dan mengevaluasi seluruh rekomendasi BBM
    Pengawasan internal perlu diperkuat agar tidak menjadi pintu masuk mafia.


Negara Tak Boleh Jadi Penonton

Jika praktik ini terus dibiarkan, maka negara secara terang-terangan ikut andil membunuh perlahan para nelayan kecil. Solar subsidi adalah urat nadi mereka untuk bisa tetap melaut. Saat solar dirampok, laut pun kehilangan penghuninya.

"Nelayan tidak butuh janji, kami butuh keadilan. Kalau negara diam, berarti negara ikut bermain," ujar salah satu nelayan Tubanan.


Ini Saatnya Mengadili Mafia Solar

Praktik licik ini harus diseret ke meja hijau. Tak boleh ada ampun bagi oknum birokrat, pengelola SPBU, atau penadah BBM yang menikmati keuntungan dari penderitaan nelayan.

“Kalau tidak ada yang membeli, tidak akan ada yang menimbun. Tapi saat negara tahu dan tetap diam, itulah pengkhianatan,” tegas seorang aktivis lingkungan kelautan.


Tubanan Jepara kini menjadi panggung perlawanan. Perlawanan atas penindasan diam-diam oleh mafia yang haus keuntungan. Perlawanan yang menuntut negara untuk tidak hanya hadir, tapi juga bertindak.

***

Sumber: PT.

Kamis, 24 Juli 2025.
Penulis: Tim Redaksi | Queensha Jepara.

×
Berita Terbaru Update