Foto, tangkap layar dari unggahan akun Facebook Maheron. |
Queensha.id - Jepara,
"Polantas Jepara Imbau Pengendara Motor Tak Korbankan Nyawa Demi Tepat Waktu"
Fenomena para buruh pabrik memacu motornya dengan kecepatan tinggi di pagi hari menjadi sorotan warganet. Sebuah unggahan dari akun Facebook bernama Maheron mendadak viral usai menceritakan pengalamannya menyaksikan lima pengendara motor perempuan berpakaian biru muda yang ngebut seperti sedang balapan di jalan raya.
"Tadi pagi mau ngantar mbok wedok ke pasar, tiba-tiba… wusssh… wusssh… wusssh… ada lima motor balapan. Nggak kusangka ternyata cewek semua berpakaian biru muda," tulis Maheron, Jum'at (25/7/2025).
Kemudian, ia menambahkan rasa kawatir akan keselamatan pengendara sepeda motor di jalan tersebut.
Ia menambahkan, "Ibu-ibu yang di sampingku sampai kaget, nggak berani nyebrang sambil ngomong, 'Cah garmen nek numpak motor koyok setan,'" imbuhnya.
Unggahan itu pun mengundang banyak tanggapan. Mayoritas warganet mengaku sering melihat pemandangan serupa, terutama di kawasan industri seperti Pecangaan, Kalinyamatan, dan Batealit, yang memang menjadi sentra pabrik garmen di Jepara.
Berangkat Kerja Seperti Balapan
Para buruh pabrik, khususnya perempuan, kerap terlihat memacu motornya dengan kecepatan tinggi saat pagi hari menjelang jam masuk kerja. Motifnya jelas yaitu takut terlambat, takut dipotong gaji, atau takut ditegur atasan.
Namun, aksi buru-buru tersebut justru membahayakan keselamatan pengguna jalan lain. Tak jarang mereka menerobos lampu merah, tidak memberi lampu sein saat berbelok, bahkan saling salip tanpa perhitungan.
"Ini bukan soal disiplin kerja lagi, tapi sudah masuk ke ranah bahaya lalu lintas. Mereka harus disadarkan bahwa jalan umum bukan arena balap," ujar Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Jepara, Ipda Ahmad Riyanto.
Polantas Imbau Buruh: Keselamatan Nomor Satu
Menanggapi kejadian tersebut, Polres Jepara melalui Satuan Lalu Lintas mengimbau para buruh pabrik untuk berangkat lebih awal dan menghindari kebut-kebutan di jalan.
“Kami memahami tekanan yang dihadapi para pekerja pabrik, tetapi jangan korbankan keselamatan hanya karena takut telat. Satu insiden bisa fatal,” jelasnya.
Polantas juga akan menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan garmen untuk mengatur ulang jam masuk kerja, serta menyampaikan edukasi lalu lintas di lingkungan industri.
Operasi dan Edukasi di Kawasan Industri
Satlantas Jepara berencana menggelar operasi simpatik di titik-titik rawan kecelakaan saat jam berangkat kerja. Pendekatan persuasif tetap akan dikedepankan, namun pelanggaran berat tetap akan ditindak.
“Kami akan kombinasikan antara penindakan dan edukasi. Tidak hanya kepada pengendara, tetapi juga kepada manajemen perusahaan agar mereka ikut andil dalam membangun budaya berkendara yang aman,” tambahnya.
Warganet Dukung Edukasi Buruh
Berbagai komentar warganet juga mendukung langkah edukasi bagi para buruh. Mereka berharap pabrik turut berperan aktif dalam mengingatkan karyawannya agar tidak ngebut saat berangkat kerja.
“Buruh-buruh pabrik harus disadarkan. Gaji bisa dicari, tapi nyawa hanya satu,” tulis seorang pengguna Facebook.
“Mending telat lima menit daripada telat seumur hidup,” tambah yang lain.
Unggahan Maheron pun ditutup dengan pesan sederhana tapi dalam makna:
“Yo mbok iyao, kalau memang takut terlambat masuk kerja, berangkatnya lebih awal. Demi keselamatan kita bersama. Suwun.”
***
Sumber: Maheron.
Kamis, 24 Juli 2025.
Laporan: Redaksi Queensha Jepara.