|
Queensha.id - Jepara,
Dukungan terhadap pelestarian gagasan dan semangat R.A. Kartini kembali mengalir. Kali ini datang dari Bunda Literasi Jepara, Ella Witiarso Utomo, yang memberikan apresiasi penuh atas rencana penerbitan buku Mozaik Gagasan R.A. Kartini untuk Bangsanya.
Dukungan itu ia sampaikan saat menerima jajaran pengurus Yayasan Kartini Indonesia (YKI) bersama sejumlah penulis buku tersebut di peringgitan Pendapa R.A. Kartini, Kamis (21/8/2025) sore. Pertemuan itu juga dihadiri Ny. Ari Bachtiar, Ny. Edi Marwoto, dan pengurus Tim Penggerak PKK Jepara.
Dari pihak YKI hadir Ketua Umum Hadi Priyanto, Sekretaris Umum Indria Mustika, serta sejumlah penulis: Ida Fitriningsih, Nurul Hidayati, Warsih, Sudi Haryanto, Amaliyatul Hidayah Rofiq, Septiana Wibowo, Anik Yulianah, dan Rofiatun.
Foto, Ny Ella Witiarso bersama penulis buku Mozaik Gagasan Kartini untuk Bangsanya. |
Buku Kartini dalam Perspektif Baru
Hadi Priyanto menjelaskan, buku ini memiliki format ukuran 14,5 x 21 cm dengan ketebalan 350 halaman. Ditulis oleh 61 penulis, buku ini akan diterbitkan oleh Penerbit Inibudi Kudus dan rencananya diluncurkan pada 17 September 2025, bertepatan dengan Haul ke-121 R.A. Kartini di Pendapa R.A. Kartini Jepara.
Editor buku dipercayakan kepada Sulismanto, Ulil Abshor, dan Septiana Wibowo, dengan desain sampul oleh Andiyani Sofyan.
“Buku ini berisi gagasan-gagasan Kartini yang relevan hingga kini. Selama ini Kartini sering hanya dikenang sebagai tokoh emansipasi perempuan. Padahal perannya jauh lebih luas,” ungkap Hadi.
Ia menambahkan, buku tersebut mengulas kiprah Kartini dalam pergerakan nasional, pendidikan, hak asasi manusia, jurnalistik, seni ukir, kebudayaan, kesehatan, hingga perlawanan terhadap kolonialisme dan feodalisme.
“Termasuk kontribusinya dalam literasi, pendidikan vokasi, hingga pengakuan arsip surat Kartini sebagai memory of the world oleh UNESCO,” lanjutnya.
Usulan Busana Kartini untuk Siswa
Dalam kesempatan itu, Indria Mustika menyampaikan gagasannya kepada Bunda Literasi Jepara agar mendorong siswa di sekolah menggunakan busana ala Kartini setidaknya sebulan sekali.
“Dengan begitu, siswa dapat lebih dekat dengan semangat perjuangan Kartini sekaligus memperkuat busana Kartini sebagai memori kolektif bangsa,” tutur Indria, yang juga menjabat Ketua MGMP Tata Busana SMK se-Pulau Jawa–Madura.
Selain itu, penulis Septiana Wibowo turut menyerahkan bukunya berjudul Bukan Kartini, sementara Hadi Priyanto menyerahkan karya Kartini Penyulut Api Nasionalisme Indonesia kepada Ny. Ella Witiarso Utomo sebagai simbol dukungan literasi.
Dukungan Bunda Literasi Jepara
Ella Witiarso Utomo menyambut baik inisiatif penerbitan buku ini. Menurutnya, upaya menghadirkan Kartini dalam perspektif yang lebih luas menjadi penting agar generasi muda tidak hanya mengenang, tetapi juga meneladani gagasannya.
“Semangat Kartini harus terus diwariskan. Buku ini menjadi langkah nyata agar ide-ide beliau tetap hidup dan menjadi inspirasi bangsa,” tegasnya.
Peluncuran Mozaik Gagasan R.A. Kartini untuk Bangsanya diharapkan menjadi momentum berharga untuk menguatkan literasi, kebudayaan, serta nilai perjuangan Kartini di tengah masyarakat Jepara dan Indonesia.
***
Sumber: Hadepe.